MUARA BUNGO, Dalam beberapa waktu belakangan ini, ada dua Kepala Dinas di Kabupaten Bungo diisukan tertangkap nyabu di salah satu ruangan karaoke salah satu hotel di Kabupaten Bungo.
Informasi yang berkembang, keduanya ditangkap tiga hari menjelang lebaran. Namun dilepas kembali oleh aparat Kepolisian yang diduga Satuan Reskrim Polres Bungo dengan Jaminan uang Rp 600 Juta. Informasi yang berhembus, selain dua Kepala Dinas, inisial Y dan IS, juga ditangkap dua orang yang belum diketahui identitasnya hingga berita ini diturunkan.
Bukan hanya itu saja, Sejumlah wanita yang menemani Y karaoke juga diduga ikut tertangkap. Untuk menghilangkan barang buktinya, wanita tersebut sudah dipulangkan ke Pulau Jawa.
Kapolres Bungo AKBP Adi Affandi yang dikonfirmasi kemarin (26/8), membenarkan adanya isu tersebut. Katanya, Polres telah membentuk tim pencari fakta untuk membuktikan kebenaran isu itu.
“Isunya seperti itu ada yang bilang tanggal 25 juli dan ada yang bilang H-3 lebaran. Tapi, belum terbukti,” akunya, dihadapan sejumlah wartawan usai rapat bersama unsur Muspida terkait masalah penertiban Peti yang marak di beberapa Kecamatan di Kabupaten Bungo saat ini.
Dijelaskannya, sejauh ini, pihaknya telah memeriksa sejumlah orang yang diisukan terlibat dalam dugaan penggerebekan tersebut. Diantaranya adalah IS, anggota Reskrim, Kasat Narkoba AKP Budiono, dan Kanit Buser.
“Sejauh ini pengakuan mereka tidak ada, dan belum ketemu bukti yang kuat,” pungkasnya.
Ditambahkannya, Polres juga telah menurunkan tim untuk mengecek CCTV yang ada di lobi mau pun di lorong kamar hotel, namun tak diketahui pasti disaat bersamaan CCTV diakui oleh pihak hotel telah lama rusak. Sehingga susah melacak orang yang lalu lalang di Hotel saat hari penggerebekan.
“Kita belum periksa pihak hotel, karena ini sifatnya penyelidikan, bukan penyidikan,” ujarnya.
Katanya lagi, dalam proses penyelidikan ini, pihaknya tinggal memanggil Y untuk mengkonfirmasi isu yang berhembus itu. Tak hanya itu, dikatakan Kapolres, pihaknya juga akan melacak wanita karaoke berinisial N yang telah dipulangkan ke Jawa.
“kita juga nanti akan tes urine, bukan hanya bersangkutan, semua pejabat eselon, ini sedang menunggu anggarannya,” katanya. Di tempat berbeda, Y, yang dikonfirmasi terkait isu tersebut membantah keras tuduhan yang ditujukannya itu. Katanya, isu itu sudah lama sampai ke kupingnya. Namun dirinya memilih diam dan tak menggubrisnya.
“Itu tidak benar, saya harap yang menyebar isu tersebut, cepat sadar,” tegasnya.
Katanya, H-2 lebaran, dirinya mendengar informasi tersebut dari kerabatnya dan hanya ditanggapinya sambil tertawa dengan rekannya tersebut. Dihari yang sama, dirinya berada di tempat adik kandungnya yang ada di Perumnas BTN Kecamatan Rimbo Tengah Kabupaten Bungo hingga pukul 23.30 WIB, kemudian karena mengantuk dirinya pulang dan tidur. “Sedangkan H-1 saya di rumah abang saya sampai malam takbiran,” akunya. “Itu isu tidak benar,” urainya.
sumber: jambi ekspres