iklan TEWAS: Lokasi terjepitnya Putra di mesin bor Pertamina Kenali Asam Bawah.
TEWAS: Lokasi terjepitnya Putra di mesin bor Pertamina Kenali Asam Bawah.
Pasca nasib naas yang menimpa bocah berumur 12 tahun bernama Kesuma Putra Pratama, Pertamina mulai bersikap. Siswa kelas 6 di SDN 206 Kota Jambi itu kemarin dikuburkan.
Field Manager Pertamina EP Jambi Wiko Wigantoro saat dikonfirmasi mengatakan, kejadian tersebut disebabkan oleh hantaman ayunan sumur bor.

Kronologis Meregang Nyawa di Mesin Bor
1.-- Sekitar pukul 17.15 WIB Senin (26/8) lalu Kesuma Putra Pratama beserta teman-temannya main petak umpet di wilayah terlarang kawasan sumur bor Kenali Asam Bawah, Kecamatan Kota Baru.
2.-- Kesuma mengumpet didekat mesin sumur bor tersebut
3.-- Entah apa penyebabnya, Putra terhantam ayunan sumur bor. Lalu terjepit di sana
4.-- Dievakuasi mobil lalu dibawah ke RS Royal, lalu RSUD Raden Mattaher untuk diotopsi.

"Dia (Korban. Red) bermain petak umpet, dan memilih untuk ngumpet di sana, dia terhantam ayunan sumur bor, itu daerah berbahaya," katanya.

Dikatakan Wiko bahwa kejadian tersebut merupakan kecelakaan murni. "Kecelakaan murni, masih kita dalami, mengapa korban bisa sampai bermain di sana," katanya.

Namun demikian, Wiko tidak membantah bahwa sumur bor saat itu tidak berpagar. "Pagarnya separo sedang diperbaiki, tanda larangan ada di setiap sumur," kata Wiko.

Menurut Wiko, pihaknya akan mengevaluasi keamanan di setiap sumur bor. "Kami akan evaluasi sistem keamanan kami, kita harus bnyak sosialisasi tentang keamanan," katanya.

Dikatakan Wiko, pihaknya akan bertanggung jawab terkait kecelakaan tersebut. "Kami sudah bantu urus sampai pemakaman selesai," kata Wiko

Sementara itu, Madi (55) yang merupakan Kakek Korban saat ditemui usai pemakaman cucu kesayangannya,  mengaku kejadian bermula sekitar pukul 17.15 WIB Senin (26/8) lalu.

“Saat itu Putra seperti biasanya bersama teman lainnya main, ngapa entah cucu aku main kesitu, padahal kalo main layang-layang idak musim layangan," tutur Kakek yang terlihat letih itu.

Saat cucunya terjebak di dalam mesin tersebut, salah satu temannya melapor ke satpam penjagaan, namun tidak ditanggapi.

"Kawannya lapor dengan sekuriti disitu, sekuriti bilang anak itu bohong. Lalu kawan cucu saya bilang sama orang tuanya, dan orang tua teman cucu saya itu melapor lagi ke security, disitulah baru ketahuan," sesal kakek almarhum.

Lanjut kakek 55 tahun ini, setelah cucunya tercepit pompa minyak tersebut bukannya cepat-cepat di evakuasi untuk dikeluarkan dari mesin tersebut, melainkan di lihat dan difoto-foto oleh orang dan sekuriti disana.

"Kira-kira setengah jam lebih cucu saya terjepit, saya sempat memukul mobil yang ada disana untuk cepat mengevakuasi, saya sangat sesalkan yang seperti itu, walaupun cucu saya sudah sepertinya tidak ada tapi, kenapa lama sekali ia di evakuasi malah sibuk sendiri," keluh kakek yang sangat terpukul melihat kondisi almarhum cucunya itu.

Ia sangat menyayangkan penjagaan sumur-sumur seperti itu tanpa ada pengamanan yang ketat hingga cucunya menjadi korban.

Setelah dievakuasi dan dibawa kerumah sakit, memang nyawa korban tidak dapat ditolong lagi, dan ia langsung di otopsi di Rumah Sakit Raden Mataher Jambi.

"Pertama dibawa rumah sakit Royal Prima terus dibawa ke rumah sakit Mattaher untuk diotopsi," kata kakek ini.

Saat dijumpai media ini terlihat orang tua almarhum Kesuma Putra Pratama sendiri belum bisa memberi keterangan, karena masih terpukul oleh kejadian yang menimpa anak pertamanya tersebut.

Saat ditanyakan tentang kelanjutan kasus yang menimpa cucunya itu, apakah akan dilanjutkan ke jalur hukum, keluarganya  masih akan pikir-pikir.

"Sekarang kami fokus pada urusan ini dulu (pemakaman), kalau untuk laporan nanti saya lihat bagaimana selanjutnya dan bagaimana kelanjutannya," tutup Madi.

Kapolsek Kota Baru Kompol Gadug Kurniawan mengatakan, pihaknya akan menyelidiki kasus tersebut. "Selanjutnya kita selidiki kasus ini, ini temuan, bukan laporan," pungkas Gadug.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images