iklan
MUARABULIAN, Terhitung 26 Agustus kemarin, empat titik api (hot Spot) di Batanghari ditemukan di dua kecamatan. Kecamatan Mersam ada tiga titik api yang berlokasi di Hutan Negara PT Sawit Jambi dan Lintas Agro M. Sedangkan kemarin (27/8) belum diketemukan hot spot. ‘’Satu titik api lagi di Kecamatan Marotembesi yang berlokasi lahan masyarakat,’’ sebut Kabid Perlindungan Hutan Dishut, Afrizal SP, di ruang kerjanya, kemarin.

Kebanyakan titik hot spot yang terjadi ini dilakukan oleh masyarkat yang membuka lahan dengan cara membakar. ‘’Apalagi disaat sekarang ini cuaca sudah mulai panas,’’ tuturnya.
Dikatakannya,  25 Agustus, pihaknya juga menemukan empat titik api yang berada di Kecamatan Bajubang dengan lokasi Pt Reki tiga titik api dan Kecamatan Mersam satu titik berada Lahan masyarakat. ‘’Empat titik api ini sudah padam untuk lokasi PT reki pihak perusahaan sendiri yang memadamnya,’’ sebutnya.

Sementara Kasi Pengendalian Bencana Hutan Dishut Batanghari, Israwadi Bihel, mengatakan saat ini Dishut sudah melakukan sosialisi sejak Mei 2013 kemarin khususnya warga yang berada di Hutan Tahura Sultan Taha.

‘’Masyarakat diminta jangan membakar lahan karena bisa merusak eksositem dan mengangu kesehatan warga. Penyuluhan sudah dilakukan di Desa Baru dan Jangga Baru Kecamatan Bathin XXIV. Sedangkan desa lain yang berada dalam kawan hutan akan menyusul. Selain dilakukan penyuluhan, kami juga memasang papan larangan disetiap titik lahan untuk tidak membakar hutan,’’ ujarnya.

Untuk diketahui, hingga Agustus 2o13 ini dari sepuluh kabupaten/ kota, penemuan titik api, Kabupaten Batanghari merupakan peringkat ke enam. Peringkat pertama Kabupaten Tebo, kedua Sarolangun, ketiga Merangin, keempat Tanjabar, dan kelima Kabupaten  Bungo. ‘’Total titik api (hot Spot) yang ditemukan di Provinsi Jambi dari  Januari - Agustus 2013 sebanyak 44 titik,’’ tandasnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images