MUARATEBO, Retribusi dari sektor pelataran menjadi alasan dari Dinas Kebersihan dan Pengelolaan Pasar (DKPP) Tebo untuk pencapaian target pendapatan daerah. Pihak DKPP menyebutkan, hingga Agustus ini, retribusi pelataran terealisasi sebesar 47, 71 persen dengan nilai Rp 70. 400.000. Sementara pendapatan sektor retribusi pelataran ini ditarget Rp 154 juta.
Hal ini diakibatkan adanya kebocoran pendapatan. Pasalnya, beberapa pasar yang dikelola Pemkab tak menyetorkan pendapatan dari sektor retribusi pelataran ini. “Sulitnya mencapai target tersebut karena ada beberapa pasar yang tidak menyetor sama sekali. Seperti pasar Teluk Singkawang, dan beberapa pasar lain yang belum memenuhi target yang kita tetapkan,” Kata Kabid Penerimaan dan Perencanaan, Nurdin di DPPK kemarin.
Dikatakannya, pasar yang menjadi tumpuan retribusi melalui sektor pelataran diantaranya, Pasar Sungai Bengkal, Pasar Rimbo Bujang, Pasar Muara Tebo, Pasar Sungai Keruh dan beberapa lainnya. “Memasuki periode Agustus Pasar Muara Tebo hanya mencapai 28, 06 persen dari yang kita targetkan. Selain itu, Pasar Sungai Bengkal 60 persen, Rimbo Bujang 54 persen, Sungai keruh 20 persen. Sementara pasar lain-lain atau penyuport 36 persen,” ujarnya.
“Namun yang sangat disayangkan yakni pasar Teluk Singkawang yang tidak menyetor sama sekali. Akibatnya target kita hanya mencapai target 47, 71 Persen,” sambungnya.
Selain itu, Nurdin juga mengakui, bahwa alasan sulitnya tercapai target tersebut akibat kurangnya petugas dilapangan. Selain itu, masih banyak petugas yang belum bekerja secara maksimal. “Selain kurangnya petugas dilapangan, pasar kita juga belum banyak yang tertip dan teratur,” sebutnya.
Nurdin juga meminta kepada para pedagang untuk inisiatif membayar retribusi dari sektor pelataran tersebut. Karena, jika tidak dibayar tentu akan berdampak pada PAD Kabupaten tebo.
“Kita berharap dan menghimbau kepada pedagang untuk membayar retribusi tersebut. Jika tidak dibayar tentu berdampak pada PAD kita,” pungkasnya.
sumber: jambi ekspres