MUARABULIAN, Meskipun kondisi jembatan timbang yang berada di wilayah Kecamatan Muaratembesi Kabupaten Batanghari sudah beroperasi sejak tahun lalu, namun di lapangan masih banyak kendaraan mobil truk batubara yang enggan masuk ke jembatan timbang.
Pantauan di lapangan, jika melintasi jembatan timbang, maka sopir truk batubara terlihat memacu kecepatan mobil agar terhindar dari petugas. Padahal, petugas sudah memberikan instruksi kepada para sopir truck batubara agar masuk timbangan, namun tidak di hiraukannya. Petugas pun tidak berniat mengejar dan memberhentikan kendaraan. Selian itu, setiap hari, truk batubara selalu parkir di sepanjang jalan dalam Kota Muarabulian.
‘’Pada dasarenya, setiap angkutan barang wajib masuk ke jembatan timbang, baik itu mobil box, truck dan tronton. Kenyataannya masih ada saja mobil angkutan yang melanggar,’’ kata petugas jembatan timbang portable Muaratembesi, M Gumadi.
Saat ditanya dalam sehari ada berapa mobil angkutan yang masuk, Gumadi tidak bisa memastikan, ‘’Tapi kalau mobil angkutan batubara diperkirakan mencapai 300 perharinya,’’ jawabnya.
Diinformasikannya, mobil angkutan batubara kebanyakan berasal dari perusahaan yang berada di Kabupaten Batanghari dan Sarolangun. Soalnya, di Batanghari dan Sarolangun banyak perusahaan yang beroperasi. ‘’Dari Bungo dan Tebo boleh dikatakan tidak ada lagi,’’ tandasnya.
sumber: jambi ekspres