iklan
BUNGO, Isu narkoba yang menyeret nama dua petinggi di Kabupaten Bungo belum menemui titik terang. Pasalnya, hingga kini, Polres Bungo belum memanggil siapapun untuk diperiksa.
Yongli, yang disebut Kapolres Bungo AKBP Adi Affandi sebagai orang yang mengetahui soal isu tersebut, juga belum dimintai keterangan. Alasannya karena yang bersangkutan masih berada di Jakarta.

“Yongli masih di Jakarta,” ujar Adi Affandi yang ditemui di Mapolres usai salat Jumat (30/8) siang.

Yongli sendiri mengatakan kepada wartawan, ia memang tengah berada di Jakarta. Namun ia mengatakan tidak melarikan diri karena dituduh menjadi penyebar isu narkoba terkait Kepala BKD Bungo M. Yusuf dan Kadis Hutbun Ishak itu.

Jumat (30/8), ia mengaku sudah dihubungi oleh salah seorang kanit di Satreskrim Polres Bungo. Melalui sambungan telepon Yongli diminta datang secara koperatif ke polres.

“Saya bkan penyebar isu tpi sya siap d priksa. Sya tau penyebar isu ya,” kata Yongli melalui pesan singkatnya. “Dri pada sya kena bos lbh baik sya buka2an aja bos,” sambungnya lagi. Menariknya Yongli menampik kabar yang berhembus jika ada anggota DPRD Bungo dibalik isu seksi ini. Yongli mengatakan ia tak mendengar kabar hangat itu dari mulut oknum anggota DPRD.

Hanya saja dia belum mau buka suara lebih jauh. Meski terus didesak agar buka mulut, namun ia menegaskan ada saatnya informasi tersebut dibuka. Menurutnya info itu hanya akan dibuka setelah disampaikan kepada polisi.

Seperti diberitakan sebelumnya. Yusuf dan Ishak serta dua orang lainnya diisukan digerebeg mengkonsumsi narkoba sabu-sabu di salah satu hotel di Bungo. Mereka disebut-sebut digerebeg sebelum leberan Idul Fitri lalu.

Yusuf dan Ishak membantah keras berita ini. Termasuk isu adanya uang ratusan juta rupiah yang mengalir sebagai deal pelepasan mereka. Bahkan keduanya melapor ke Polres Bungo.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images