Seringnya listrik padam di Kota Jambi sejak beberapa hari belakangan menimbulkan keluhan dari masyarakat. Pasalnya, selain menganggu aktifitas warga, seringnya pemadaman itu juga berdampak kepada rusaknya beberapa alat eletronik milik warga.
‘’Komputer saya rusak. Saya terpaksa harus panggil IT untuk memperbaikinya. Kondisi ini kan jelas sangat merugikan masyarakat seperti kita yang menjadi konsumen dari PLN,” keluh Hudri, salah satu warga Kebun Kopi.
Selain itu, sambungnya, pekerjaan yang tengah dilakukan juga menjadi terganggu. “Terkadang kan lagi input data, tiba-tiba listrik padam kan data menjadi hilang sehingga pekerjaan kita menjadi terganggu,” ungkapnya.
Selain Hudri, Lina, warga Karya Maju juga mengeluhkan hal yang sama. Dia mengatakan, akibat seringnya listrik yang hidup dan mati sangat mengganggu. “Apalagi matinya sebentar terus hidup, terus mati lagi listriknya. Itu kan sangat mengganggu. Malah membuat alat elektronik menjadi rusak. Seperti tivi saya di rumah,” keluhnya. Oleh karenanya, dia meminta pihak PLN Cabang Jambi untuk bertindak.
Sementara itu, H Harmen, Asisten Manajer Jaringan PT PLN WS2JB Area Jambi yang dikonfirmasi terkait hal ini menyebutkan, jika keadaan ini juga tak diharapkan oleh pihaknya.
Menurutnya, gangguan ini interkoneksi dari pusat pembangkit sumater bagian tengah. Sehingga, yang terdampak dengan gangguan itu bukan hanya Provinsi Jambi saja. Namun, ada dua Provinsi lagi yang juga terdampak, yakni Sumatera Barat dan Pekan Baru.
Disebutkannya, pasokan listrik untuk Provinsi Jambi diatur langsung di Padang, Sumatera Barat. Karena, pembangkit listrik yang mengatur pasokan ada di wilayah itu. “Kita sudah buat pengumuman di koran juga. Ini karena dari Padang yang mengatur semuam, pembangkitnya sedang terjadi devisit tegangan. Sehingga, Sumbar, Jambi, dan Pekanbaru, serta bagian Sumatera Tengah itu semua kena pemadaman bergilir,” jelasnya.
Ditanya sampai kapan perkiraan hal ini berlangsung, dia mengaku tak bisa memastikannya. Pasalnya, PLN Jambi juga hanya menerima pasokan tegangan listrik. “Yang punya pembangkit kan Padang, jadi kita tak bisa memastikan. Kita kan hanya menerima saja. Yang tahu itu orang di Padang. Ada memang surat pemberitahuan dari Padang soal itu (pemadaman bergilir, red),” ujarnya.
Dia dalam kesempatan itu menghimbau masyarakat untuk dapat memaklumi keadaan tersebut. “Kondisinya ini bukan keinginan kita. Kalau informasinya, kan ada PLTU di Sumbar itu katanya segera operasi. Kalau itu sudah operasi mudah-mudahan area pemadaman semakin kecil. Itu PLTU dengan kapasitas 100 Megawatt,” sebutnya.
“Ditambah lagi yang disini kan ada yang dari PLTMG di Sungai Gelam kita di Jambi ini saat ini terkendala 2 tapak tower. Kalau itu sudah operasi maka akan terbantu juga. Jadi, kalau PLTMG itu selesai, walau air kering kita sudah aman. Mudah-mudahan tidak ada pemadaman lagi,” tambahnya.
Ditambah lagi jika PLTA yang ada di Kerinci juga telah beroperasi. “Jadi jauh lebih aman kondisi sumatera tengah ini. sekarang ini kita masuk tengah dan pengaturannya semua di Padang,” pungkasnya.
sumber: jambi ekspres