iklan
MUARA BUNGO, Rentetan bentrok antara PT SKU dengan warga Dusun Batang Ule hingga saat ini belum usai. Bahkan bisa dikatakan, perseteruan semakin meruncing. Pasalnya, Senin (09/09) kemarin sekitar pukul 08.30 WIB, warga melakukan pembakaran di lokasi PT SKU.

Kronologis Bentrok SKU – Masyarakat
1. Senin (2/9),  Datuk rio (Kades, red) empat dusun dari Batang Ule menemui manajemen PT SKU. Mereka minta 100 orang warga mereka dipekerjakan sebagai karyawan perusahaan.
2. Manajemen PT SKU saat itu tak dapat memberi jawaban. Alasannya akan menyampaikan permintaan itu kepada kantor pusat.
3. Senin pagi (9/9) warga dari empat dusun di Batang Uleh datang ke kantor PT SKU. Namun tak ditemui seorangpun manajemen perusahaan
4. Pukul 08.30 WIB, warga membakar kantor utama dan gudang utama milik PT SKU serta satu unit motor.

Warga membakar kantor utama dan gudang utama milik PT SKU. Selain itu, warga Batang Ule, Kecamatan Tanah Tumbuh juga membakar satu unit sepeda motor. Akibatnya, dua gedung utama milik PT SKU luluh lantah. Beruntung, dalam kantor dan gudang tersebut sudah dalam keadaan kosong.

Kisruh antara perusahaan dengan warga Batang Ule dipicu oleh masalah lama. Masalah muncul saat warga Batang Ule menuntut pihak kepolisian untuk segera mengusut warga Dusun Candi yang menjadi pelaku pemukulan terhadap bendahara PT SKU yang tidak lain juga warga Batang Ule.

Karena pelaku hingga kini belum juga diamankan. Atas hal itu, emosi warga Batang Uleh semakin memuncak. Dalam beberapa waktu terakhir, warga Batang Ule meminta kepada pihak PT SKU untuk melakukan pemecatan terhadap warga Dusun Candi dan dusun Telentam yang bekerja di PT SKU. Kemudian, warga Dusun Batang Ule meminta agar warga mereka mengisi kekosongan permintaan pemecatan warga terhadap warga dusun Candi dan Telentam itu.

Usulan itu tidak bisa dipenuhi oleh pihak SKU. Masyarakat Batang Uleh yang pada saat meminta untuk melakukan pemecatan sembari mengancam akhirnya benar-benar melakukan apa yang seperti diancam pada waktu itu.

Saat itu, mereka mengancam akan melakukan sewiping di PT SKU. Masyarakat mengancama Senin (09/09) akan melakukan sewiping benar-benar dibuktikan. Bukan hanya itu, masyarakat juga melakukan pembakaran kantor dan gudang milik PT SKU.

Pantauan media ini dilokasi, jembatan menuju lokasi telah diputus oleh warga Batang Uleh beberapa waktu lalu. Jembatan diputus dengan menggali lantainya, sehingga kendaraan tak bisa lagi melewatinya. Harian ini yang ingin menuju ke lokasi tertahan di kantor Polsek Tanah Tumbuh. Karena tidak bisa masuk ke lokasi.

Sementara itu, Waka Polres Bungo Kompol Romi Agusriansyah yang berhasil dihubungi melalui teleponnya mengakui ada dua bangunan yang dibakar oleh warga. Diantaranya, kantor permanen dan gudang milik PT SKU.

Dikatakan Romi, Pemicunya, bermula pada Senin (2/9) lalu. Datuk rio (Kades, red) empat dusun dari Batang Ule menemui manajemen PT SKU. Mereka minta 100 orang warga mereka dipekerjakan sebagai karyawan perusahaan.

Namun manajemen PT SKU saat itu tak dapat memberi jawaban. Alasannya akan menyampaikan permintaan itu kepada kantor pusat perusahaan. Warga sendiri mengatakan akan menagih jawaban atas pemintaan mereka pada Senin (9/9) kemarin.

Benar saja. Senin pagi warga dari empat dusun di Batang Uleh datang ke kantor PT SKU. Namun tak ditemui seorangpun manajemen perusahaan yang diduga sudah lebih dulu menghindar. Sementara warga yang datang dengan harapan sudah bisa langsung masuk kerja.

“Kita belum tau siapa yang memprovokasi, karena tak ada saksi dari pihak lain. Ini tengah kita selidiki siapa yang bertanggung jawab,” ujar Romi. Romi mengatakan menjelang malam situasi sudah kondusif. Namun pasukan tetap disiagakan di lokasi tersebut. Diakuinya belum ada yang diperiksa terkait kejadian ini.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images