iklan RAZIA : Suasana saat razia di Pulau Pandan, ratusan aparat turun 
memeriksa rumah rumah warga Rabu (18/9). Namun tak satupun 
pelaku yang tertangkap.
RAZIA : Suasana saat razia di Pulau Pandan, ratusan aparat turun memeriksa rumah rumah warga Rabu (18/9). Namun tak satupun pelaku yang tertangkap.
Pasca razia besar besaran yang dilakukan oleh pihak kepolisian di kawasan yang dicurigai pusat peredaran Narkoba di Kota Jambi, yakni di Pulau Pandan, beberapa pihak menilai hal tersebut tidak efektif.

Hal ini diungkapkan pakar hukum Universitas Jambi (Unja), Dr Sahuri Lasmadi, saat dihubungi via ponselnya Kamis (19/). Kepada Jambi ekspres ia menyatakan razia yang di lakukan sudah cukup baik, namun menurutnya razia yang dilakukan besar-besaran itu tidak berjalan efektif karena tidak satupun yang tertangkap tangan, dan tidak adanya pelaku yang diamankan.

"Kalau sedemekian besarnya anggota yang turun akan tetapi bandarnya tidak tertangkap mubazir saja," ungkapnya.

Lanjut Dosen Fakultas hukum ini, razia yang besar-besaran seperti itu direntankan akan kebocoran, dan tidak bisa dipungkiri karena itu memang sudah jaringan.

"Pasti ada yang membocorkan razia itu, dan saya rasa jaringan yang membocorkan, apakah dari oknum sendiri atau pun dari pihak luar," ungkapnya.

Namun menurutnya razia seperti itu tidak hanya bisa dilakukan sesekali saja, akan lebih efektif bila razia tersebut dilakukan secara kontinyu.

Sementara itu, Kapolresta Jambi, Kombes Pol Kristono, saat dikonfirmasi sejumlah wartawan mengatakan razia memang akan dilakukan secara rutin.

"Razia yang dilakukan ini dilakukan dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Ini merupakan kegiatan rutin kita agar masyarakat diwilayah hukum polresta jambi merasa aman,"ujarnya.

Dilakukannya razia besar-besaran ini diakui Kapolres bahwa daerah legok ini memang disinyalir sebagai tempat peredaran narkoba.

sumber: je

Berita Terkait



add images