iklan
SUNGAIPENUH, Puluhan mahasiswa melakukan aksi di kantor Walikota Sungai Penuh, kemarin. Mereka menuding Pemkot Sungai Penuh bukan memperbaiki infrastruktur jalan di Sungai penuh. Namun malah sengaja merusaknya. “Pemerintah bukannya melakukan perbaikan, namun malah melakukan perusakan jalan,” teriak salah seorang mahasiswa dalam orasinya.

Akhirman, salah satu peserta aksi mengatakan, sudah banyak contoh kerusakan jalan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Sungaipenuh. Diantaranya adalah Jalan Depati Parbo. “Sebelum dibongkar oleh Pemerintah Kota Sungaipenuh kondisi jalan ini cukup bagus. Namun setelah dilakukan perbaikan, kondisinya semakin parah. Jalan di Desa Tanjung juga demikian, semakin parah setelah diperbaiki Pemerintah Kota Sungaipenuh,” katanya.

Akibat kerusakan jalan tersebut, warga yang tinggal di sepanjang jalan harus menghirup debu, sehingga mengganggu kesehatan. “Kami minta kepada Pemerintah Kota Sungaipenuh. Jika tidak, maka kami akan menurunkan massa yang lebih banyak lagi dan mengajak warga ikut berdemo,” ancamnya.

Sementara itu, warga Kota Sungaipenuh, terutama yang tinggal di kawasan SMPN 3 sampai ke Simpang Panik, sepertinya sudah hilang kesabaran akibat kejadian itu. Sebagai bentuk protes mereka kepada pemerintah Kota Sungaipenuh, warga membuang berbagai bentuk benda-benda keras ke tengah jalan, seperti batu, kayu, ban bekas, bahkan lapak-lapak penjualan BBM eceran juga ikut dibuang ke tengah jalan.

Selain menunjukkan protes mereka kepada Pemerintah, hal ini juga mereka lakukan dengan tujuan agar kendaraan yang melintas tidak melaju dalam kecepatan tinggi. “Harusnya tidak perlu menunggu diprotes. Rekanan dan pemerintah Kota Sungaipenuh tentunya tahu dengan kondisi seperti ini. Bagaimana warga bisa hidup sehat jika setiap hari harus makan debu,” ungkap Anto, warga setempat.

Pengerjaan jalan Depati Parbo tersebut katanya, sudah bertahun dilakukan. Namun tak kunjung terselesaikan. “Setiap tahun ditimbun saja. Kalau begini kapan selesainya,” sebutnya.

Sementara itu Sekda Kota Sungaipenuh, Candra Purnama yang menemui para pendemo, mengatakan, sangat memahami aspirasi dari mahasiswa. “Kami sudah mendengar apa saja aspirasi yang disampaikan. Dan dalam waktu dekat ini akan segera dilakukan tindak lanjutnya,” ujar Candra.

“Sebenarnya jalan itu sudah kita bangun pada 2012 lalu, namun pengerjaannya tidak selesai, dan rekanannya kita lakukan pemutusan kontrak. Dan pada 2013 ini kembali dibangun lagi,” ungkapnya.

Dia juga menegaskan, dalam waktu dekat ini jalan tersebut akan segera dilakukan pengaspalan, sesuai dengan keinginan masyarakat. ”Pemerintah tidak merusak jalan, namun melakukan pembangunan. Namun dalam pelaksanaannya ada kerusakan,” terangnya.

Oleh sebab itu tambahnya, dia akan mengintruksikan kepada Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Sungaipenuh untuk mendesak kontraktor agar segera melakukan pengaspalan jalan, sehingga tidak membahayakan masyarakat.

sumber: je

Berita Terkait



add images