iklan
Pelayanan PDAM Tirta Mayang Kota Jambi terus menjadi sorotan. Kinerja dari jajaran direksi dan pegawai PDAM dalam memberikan pelayanan air bersih kepada masyarakat dianggap amburadul.

Keluhan ini disampaikan Adni, salah satu warga Jalan Pangeran Hidayat, RT 6, Kelurahan Sukakarya, Kecamatan Kotabaru, kepada harian ini, kemarin. Dia mengatakan, satu-satunya fasilitas yang ia miliki untuk mendapatkan air bersih adalah mengharapkan distribusi dari PDAM.

Hanya saja, sampai kemarin, sudah hampir 5 hari air tak mengalir. “Sudah hampir 5 hari air tak mengalir secara normal. Sebelumnya ada mengalir, namun tak normal. Tapi, dalam dua hari ini, air PDAM mati total. Sehingga kami tak bisa melakukan aktifitas dengan menggunakan air bersih,” jelasnya.

Dia berharap, PDAM untuk memperbaiki layanan terhadap masyarakat. Pasalnya, masyarakat merasa dirugikan dengan kejadian itu. “Rekening air selalu dibayar tepat waktu, namun distribusinya tak sesuai dengan yang diharapkan. Bagaimana kinerja dari PDAM ini,” tukasnya.

Sementara itu, Haris, salah satu warga Mayang juga mengeluhkan hal yang sama. Dia mengatakan, kian hari pelayanan PDAM makin buruk saja. “Beberapa pekan lalu malahan sampai 10 hari air dari PDAM tak mengalir. Untungnya kami ada sumur,” ujarnya.

Fathul Hadi, Direktur Tekhnik PDAM Tirta Mayang Kota Jambi yang dikonfirmasi terkait hal ini mengatakan, dari level tinggi air sungai tak ada masalah untuk distribusi. “Level sungai sudah normal, 2, 40 meter sampai 2, 60 meter itu sudah normal untuk sadapan air baku untuk ke intake dan disuplay IPA dan disuplay kepada masyarakat,” katanya.

“Beberapa hari sebelumnya memang distribusi sudah normal, namun karena listrik mati itu jadi kendala, sehingga air yang sudah normal menjadi macet lagi,” tambahnya.

Menurutnya, jika listrik mati swelama 1 jam, maka untuk menormalkan kembali distribusi membutuhkan waktu 6 jam. “Itu baru bisa normal kembali distribusinya. Apalagi kalau listrik matinya sampai setengah hari bahkan satu hari, kalikan satu jam saja mati 6 jam baru normal lagi. Kalau sampai 6 jam matinya, artinya butuh 60 jam untuk mengembalikan normal lagi. Bisa sampai 2 hari baru normal,” ungkapnya.

Dari sisi jaringan distribusi, katanya, tak ada masalah dari PDAM. “Jaringan sejauh ini tak ada gangguan untuk distribusi tak ada. Sumber penggerak pompa kita kan dari PLN, kalau listrik mati ya berpengaruh kepada PDAM,” katanya.

Ditanya, soal pihak PDAM yang memiliki genset, kenapa tak digunakan? Dia mengatakan, genset itu tetap digunakan. “Itu ada 2, itu di intake Pulau Pandan dan di IPA broni. Genset itu kapasitasnya tak besar, hanya untuk pembantu sementara ada 4000 volt saja. Itu tak bisa maksimal. Tak bisa menghidupkan semua pompa di instalasi dengan genset itu tak mungkin,” katanya.

“Biaya operasional sangat besar, 1 jam saja sampai 2 drum solar yang dihabiskan. Untuk dapat solar juga sulit dan pakai harga industri, itu untuk emergency saja. Jika ada yang bermasalah di seputaran PDAM, paling jarak distribusinya hanya radius 1 km,” pungkasnya.

sumber: je

Berita Terkait



add images