iklan
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jambi, Benhard Panjaitan menyebut jika aktifitas yang dilakukan perusahaan batubara saat ini berkurang. Bahkan, sudah banyak perusahaan tambang batubara yang gulung tikar akibat rendahnya nilai tukar batubara saat ini.

Namun sayangnya, Benhard mengakui tak tahu pasti berapa jumlah pasti perusahaan tambang batubara yang masih beroperasi sampai saat ini. "Jumlahnya saya tak tahu pasti. Namun lihat beberapa waktu ini memang berkurang aktifitasnya dari baik dari Merangin dan Batanghari," katanya belum lama ini.

Soal optimalisasi pelaksanaan Pergub nomor 13 tahun 2012 soal pengawasan angkutan batubara, dia mengaku memang sulit untuk dijalankan. Sebab, saat ini sepertinya tak ada dukungan daerah untuk berjalannya Pergub ini dengan baik di lapangan.

"Untuk mendukung Pergub kita perlu Perbup memang kepala daerah harus buat Perbup untuk menentukan ruas jalan yang akan dilalui angkutan batubara. Jadi tunggu aturannya saja," katanya.

"Jadi kita bisa bekerja di lapangan mengawasi truk-truk batubara, untuk awasi jalan-jalan yang boleh dilalui angkutan batubara adalah jalan-jalan tertentu yang dituangkan dalam Perbup," sambungnya.

Ditanya informasi soal Kabupaten Batanghari yang katanya sudah membuat Perbup itu? Dia mengaku tak tahu. Yang jelas, sampai saat ini, dukungan daerah soal pelaksanaan Pergub ini dengan membuat Perbup tak ada.

"Itu belum ada disampaikan dan dikirim (ke Dishub, red). Mungkin proses sosialisasi karena kita tahu proses itu mungkin ruas jalannya belum memadai atau bagaimana, tekhnisnya mereka yang tahu," sebutnya.

Lalu, apakah semua daerah sudah disurati agar segera membuat Perbup? Dia mengatakan sudah. "Kita sudah koordinasi untuk membahas ini. Misalnya dari merangin harus koordinasi untuk membahas ini. Misalkan Merangin dengan Batanghari. Karena dari Merangin kan akan ke Batanghari, dan di Batanghari baru masuk ke sungai. Maka harus koordinasi dan perlu waktu membahas lebih lanjut," tukasnya.

sumber: je

Berita Terkait



add images