iklan
Jumlah penderita diare di Kota Jambi Oktober ini meningkat 30 persen jika dibandingkan dengan bulan Agustus dan September.

Data yang diperoleh koran ini di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jambi, Agustus-September jumlah penderita diare mencapai angka 150 penderita.

‘’Naik sekitar 30 persen di bulan Oktober atau lebih dari 30 orang yang terserang diare,’’ ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Jambi (Kadinkes) Kota Jambi, Polisman Sitanggang, melalui Kabid Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Erwan Mujio, kepada Koran ini Minggu (6/10).

Menurut Erwan,  dimusim peralihan ini ada beberapa kasus penyakit yang sangat diwaspadai selain diare, yakni Campak dan Demam Berdarah (DBD).

“Diare yang menjadi fokus kita saat ini, pepeningkatannya juga cukup significant. Meski tidak mematikan, ini tetap harus diantisipasi oleh warga,” kata Erwan.

Sedangkan untuk kasus campak, kata Erwan, tidak begitu mengalami peningkatan yang significant yakni kasus dari Agustus hingga September hanya 11 kasus, sedangkan pada Oktober hanya ada 5 kasus.

“Untuk kasus DBD sendiri juga tidak begitu mengalami peningkatan yang cukup significant, Agustus hingga September sebanyak 35 kasus, Oktober ini hanya ada sekitar 20 kasus,” ungkapnya.

Melihat keadaan saat ini, Erwan mengharapkan warga untuk waspada terhadap 3 penyakit tersebut.

‘’Warga kita minta waspada penyakit itu. Penyakit ini dalam peralihan musi memang seering terjadi,” sebutnya lagi.

Sementara itu, jelas Erwan, stok penyediaan obat-obatan di Dinkes masih mencukupi untuk untuk antisipasi tiga penyakit tersebut.  

“Untuk diare dan campak persedian cukup banyak, di Puskesmas swperti oralit dan obat kekebalan tubuh, atau sistim imun masih tersedia. Sedangkan untuk antisipasi penyakit DBD persediaan Abate saat ini ada sekitar 300 kg, mungkin akan ditambah lagi nanti untuk akhir tahun mencukupi. Jadi kita minta kepada warga jika ada yang menderita penyakit-penyakit tersebut untuk segera membawa kepuskesmasyang ada,” tandasnya.

sumber: je

Berita Terkait



add images