iklan
Ketua PGRI Provinsi Jambi, Idham Khalid mengakui, jika PGRI Provinsi Jambi sudah menunggak iuran PGRI untuk tingkat nasional hingga 10 tahun. Jika ditotal, katanya, jumlahnya mencapai Rp 400 juta.

“Nanti kita akan kita sosialisasikan. Rencananya saya akan beraudiensi dengan seluruh bupati, karena kita malu didengar nasional. Iuran PGRI Provinsi Jambi itu sudah nunggak selama 10 tahun dan selalu dipaparkan setiap rapat nasional,” katanya kepada wartawan, Rabu (9/10).

Oleh karenanya, dia ingin meminta dukungan dari seluruh kepala daerah yang ada di Provinsi Jambi. “Saya ingin beraudiensi dengan seluruh bupati dan walikota. Yang relatif baik itu iurannya Tanjab Timur dan selalu setor ke nasional. Apa masalahnya saya tak tahu karena saya baru menjabat kenapa bisa sampai 10 tahun tak bayar iuran itu. Jumlah totalnya di tingkat nasional itu Rp 400 jutaan,” ujarnya.

“Saya akan keliling seluruh daerah untuk mengharapkan dukungan kalau bisa APBD kita membantu agar iuran itu bisa dilunasi. Artinya kegiatan secara ansional kita terus berjalan,” tambahnya.

Dia mengatakan, dalam rapat kerja nasional yang baru dilaksanakan, iuran PGRI akan dinaikkan menjadi Rp 10 ribu. Menurutnya, iuran rutin dari dulu memang sudah dilakukan.

“Kami PGRI sudah tahu Rp 10 ribu itu dinaikkan, saya juga tak mengerti kenapa ada yang mempertanyakan. Iuran itu berlaku seluruh Jambi, jadi di Kabupaten lain juga ada pungutan iuran,” ujarnya.

Dia menduga, adanya pihak yang mempertanyakan naiknya iuran ini karena mereka belum tahu. “Kebijakan ini baru, sehingga banyak yang belum tahu dan memang belum sosialisasi. Mungkin kawan itu rapat nasional ikut langsung dilakukan, harusnya disosialisasikan lagi,” pungkasnya.

sumber: je

Berita Terkait



add images