iklan
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi melakukan pembatasan eksploitasi Sumber Daya Alam (SDA). Pembatasan ini terutama dilakukan dibidang pertambangan.

Wakil Gubernur Jambi, Fachrori Umar menyatakan hal ini saat menjamu pakar dan peneliti Jerman dari empat perguruan tinggi yang tergabung dalam Workshop CRC 990. “Pemprov telah membatasi bahkan mengurangi eksploitasi terhadap sumberdaya alam. Sehingga dampak dari gejala alam tersebut tidak berpengaruh terhadap perekonomian daerah,”ujarnya.

Sayangnya, dia tak menjelaskan secara rinci pembatasan seperti apa yang dimaksud. Ia mengatakan, saat ini Pemprov terus mendorong percepatan pembangunan industri hilir dari komoditi unggulan daerah seperti karet dan sawit serta berbagai komoditi lainnya.

Fokusnya adalah menciptakan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat lokal. “Yang pada gilirannya akan meningkatkan daya beli masyarakat dan minat investor untuk berinvestasi di Provinsi Jambi. Dan disisi lain, upaya ini mengartikan bahwa Daerah Jambi telah menerapkan konsep pembangunan yang berkelanjutan dan tidak mengekspor produk primer,”jelasnya.

Dia manambahkan, kehadiran para pakar lingkungan di Jambi tidak hanya sebatas dibidang penelitian saja. Akan tetapi, diharapkan kerjasama yang dibangun dapat diperluas cakupannya.
Pasalnya, Provinsi Jambi memiliki luasan hutan yang cukup besar, sangat membutuhkan uluran tangan  dan bantuan dari berbagai pihak dalam pengelolaan dan menjaga kelestariannya.

Dikatakan Wagub, salah satu isu lingkungan yang sangat menonjol dan perhatian masyarakat dunia pada akhir-akhir ini adalah masalah Pemanasan Global (Global Warming)/Emisi Karbon.

“Peningkatan emisi karbon ini, berdasarkan catatan, sebagian besar disebabkan oleh kebakaran lahan/hutan, eksploitasi hutan alam dan pengolahan gambut yang tidak tepat,” ujarnya.

Wagub menambahkan, untuk melaksanakan Pembangunan Rendah Emisi tersebut, Provinsi Jambi akan melakukan 3 (tiga) komponen prioritas kegiatan dan satu komponen kegiatan penunjang. Diantaranya, pencegahan kebakaran lahan, pengelolaan hutan alam yang berkelanjutan dan rehabilitasi ekosistem lahan gambut. Disamping komponen kegiatan penunjang dengan mereformasi transportasi, konstruksi, pertanian, sosialisasi dan penguatan kelembagaan.

“Keberhasilan dari program ini, akan sangat ditentukan oleh partisipasi dari seluruh masyarakat. Oleh karenanya, saya dalam setiap kesempatan yang relevan selalu mengingatkan kepada masyarakat untuk menjaga dan melestarikan lingkungan hidup, termasuk menjalin berbagai kerjasama dengan berbagai pihak,” terang Wagub.

Pada kesempatan ini, Wagub juga menyampaikan bahwa kerjasama yang telah dibangun ini dapat memberikan manfaat tidak saja bagi ke empat perguruan tinggi, tetapi juga bagi Provinsi Jambi yang dijadikan lokus dari kegiatan kerjasama ini.

“Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Jambi akan selalu mendukung dan memfasilitasi penelitian yang dilakukan ini, sesuai dengan kewenangan dan aturan yang berlaku,” pungkasnya.

sumber: je

Berita Terkait