Opening film Gravity dimulai dengan longtake tanpa cut. Kamera bergerak dengan teknik pergerakan yang super rumit. Ini ngebuat yang nonton bakal terkesima dan untuk hitungan detik nggak bisa berkedip. Two thumbs up deh buat sutradara film ini, Alfonso Cuaron.
Nggak hanya sutradara film ini yang juara, tapi juga penata kameranya juga patut diacungkan jempol, Emmanuel Lubezki. Salah satu penata kamera yang sering duet dengan empu film-film bergambar super beautiful, seperti Terrence Malick.
Film yang bagus juga karena akting aktor dan aktrisnya yang oke. Misalnya aja Sandra Bullock yang mainnya total di film ini. Nggak salah kalau akhirnya sobat X-movie kita, Nisrina Hanifah mengaku menyukai Sandra Bullock di film ini. “Sandra Bullock hebat banget meranin akting jadi Ryan. Beda banget sama film-film yang sebelumnya ia bintangi,” tuturnya kepada Xpresi.
Gravitiy menyuguhkan cerita yang membuat sobat X-aholic berdecak kagum. Misalnya aja Diah Budi Avriany yang mengaku film ini benar-benar memuaskan. Pun Murti Sari Utami juga memuji film ini. “Sayang banget aku telat dua menit pas nonton film ini. Tapi nggak buat aku kecewa kok, karena secara keseluruhan film ini bagus,” pujinya.
Ketika di menit-menit awal, penonton disuguhkan dengan pemandangan indah bumi dari luar angkasa. Penonton akan merasakan benar-benar di luar angkasa, melayang, berputar-putar, tanpa gravitasi. Efek computer yang luar biasa, karena penonton dibuat berpikir seolah-olah proses syuting benar-benar dilakukan di luar angkasa.
Detail satelit yang sedang diperbaiki, gambaran ruang angkasa yang gelap dan dingin, dan juga penampakan bumi dari luar angkasa tampak begitu nyata. Selain itu, teknik pengambilan gambar yang disisipi mode first person membuat penonton merasakan sensasi yang berbeda. Detail kecil yang melayang-layang dan efek pop-up 3D juga sangat membuat penonton terperangah.
Namun hal itu hanya dirasakan di menit-menit awal. Setelahnya, cerita yang disuguhkan mulai kompleks. Hancurnya pos dan satelit membuat suasana menjadi tegang . Teriakan dan akting aktor di film ini serta efek gambar yang nyata berhasil memainkan emosi penonton. Usai dibuat tegang, penonton dibuat gregetan dan kasihan melihat Dr Ryan Stone (Sandra Bullock) yang terlempar jauh dari posnya tadi. Ia berusaha menghubungi Matt Kowalsky (George Clooney).
Penonton akan dibuat putus asa seperti yang dirasakan Ryan yang terus berputar-putar yang gelap dan tak terbatas luasnya itu. Dengan hanya sisa oksigen 9% dan terus terombang-ambing di luar angkasa, Ryan semakin putus asa. Sampai akhirnya Kowalsky dapat menjangkau frekuensi jaringan Ryan dan menolongnya.
Durasinya yang terhitung cukup singkat dan jalan cerita yang nggak begitu panjang, nggak membuat film ini jelek. Sebaliknya, permainan emosi, ketegangan, dan lelucon yang pas, efek visualisasinya yang diolah cukup apik dan akting Sandra Bullock serta lawan mainnya George Clooney yang juga sangat bagus, dijamin akan membuat yang nonton merasakan pengalaman yang unik. Film yang akan membuat kamu merasakan menjelajahi luar angkasa secara nyata. Meskipun sebenarnya kamu hanya duduk di bangku bioskop.
sumber: xpresi je