iklan
Miliaran potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) diperkirakan hilang setiap tahunnya. Hal ini disebabkan beberapa hal. ‘’Diantaranya SDM birokrasi yang kurang berkualitas dan regulasi yang tidak ada,’’ ungkap pengamat ekonomi, Dr Pantun Bukit, Selasa (12/11).

Dirinya mencontohkan, potensi PAD di kelebihan tonase angkutan jalan. Terkadang, katanya, truk kelebihan muatan tidak dibongkar. ‘’Seharusnya, ini didenda saja, dan jadikan sumber PAD,’’ tukasnya.

Belum lagi, katanya, prilaku birokrasi yang terkadang mempersulit orang untuk membayar pajak. ‘’Ini juga menyebabkan potensi pajak tidak maksimal,’’ ujarnya.

Pendapatan Asli Daerah (PAD):
a. Pajak Daerah
b. Reribusi Daerah
c. Bagian Laba Pengelolaan Aset Daerah yang dipisahkan
d. Lain-lain PAD yang sah

Potensi Kebocoran PAD:
1. Penghindaran pajak (tax avoidance)
2. Penggelapan pajak (tax evasion)
3. pungutan liar/ korupsi petugas

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bungo sendiri, Ridwan, Is mengakui ada kebocoran PAD di sektor penerimaan pajak. Hanya saja pembuktiannya sulit dilakukan. “Untuk memantau kebocoran-kebocoran PAD itu sendiri, telah kita serahkan kepada Tim Evaluasi PAD,’’ tegasnya.

Sementara, Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Kekayaan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kerinci, Erwan mengatakan, sumber PAD Kabupaten Kerinci adalah pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan lainnya yang sah.

Menurutnya pajak daerah itu seperti galien C, reklame, restoran atau rumah makan. Sedangkan retribusi seperti objek wisata, pasar, parkir, alat berat dan AMP. Diakuinya penerimaan PAD Kabupaten Kerinci belum maksimal. Malah target PAD dibeberapa sektor pun banyak yang tidak tercapai. "Seperti retribusi alat berat di Dinas PU belum maksimal, AMP juga belum maksimal, yang parah itu pajak galian C belum maksimal," ujarnya.

Dari Batanghari sendiri dilaporkan, berdasarkan data Dispenda, hingga september 2013 kemarin. Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) perubahan Kabupaten Batanghari tahun 2013, sudah mencapai 38 Miliar lebih. “Dengan persentase sebesar 83,94 persen dari target PAD sebesar 46 milyar lebih,”  ungkap Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kabupaten Batanghari M.Hatta, melalui Zurni, selaku Kabid Pendapatan Dispenda.

Dari Kabupaten Muarojambi dilaporkan bahwa sampai dengan akhir bulan Oktober capaian PAD telah mencapai angka 92,93 persen yang nilainya yaitu 38,5 Miliar dari target yang ditetapkan sebesar 41 M.

Hal ini terbilang cukup besar mengingat pertumbuhan APBD Muarojambi yang terus meningkat, pihak SKPD pemungut juga optimis akan melebihi target yang ditetapkan. "Kami optimis target akan tercapai dengan baik, mengingat masih ada waktu kurang lebih 1 bulan lagi untuk mendapat PAD,"ujar Sekretaris Dispenda Muarojambi Edi Salman SE

Hingga saat ini Pemkab Tanjab Timur sama sekali belum menerima adanya laporan kebocoran Pendapatan Asli Daerah (PAD). Hal ini ditegaskannya kemarin saat dikonfirmasi via ponsel. "Masih belum ditemukan laporan kebocoran PAD," katanya.

Menurutnya, kebocoran PAD baru bisa dihitung setelah laporan seluruh SKPD telah masuk. Dan itu baru bisa dilakukan diakhir tahun. "Karena tiap SKPD kan punya target untuk menyelesaikan tugas yang dibuatnya," jelas Sudirman.

Setelah adanya laporan yang masuk dari seluruh SKPD, baru bisa diketahui mengenai ada atau tidaknya kebocoran PAD. "Kalau sekarang belum bisa diketahui apakah ada atu tidak kebocoran PAD," katanya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images