iklan
KUALATUNGKAL, Balita penderita gizi buruk di Tanjabbar semakin meningkat. Tahun lalu penderita gizi buruk hanya satu orang, namun pada tahun ini di temukan penderita gizi buruk sebanyak tiga orang. Namun  demikian penderita gizi buruk yang ada, bukan penduduk asli Kota Kualatungkal, melainkan dari warga pendatang.

‘’Dua dari tiga orang Balita yang mengalami gizi buruk merupakan penduduk pindahan dari Kota Medan, tepatnya dari Nias dan Toba. Satu lagi dari Muarojambi. Hal ini diketahui saat orang tua  Balita memeriksakan kondisi kesehatan anaknya di pusat kesehatan,’’ sebut Kadiskes Tanjabbar, Dr H Ahmad Putra, melalui Kabid Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat, Suryadi SP.

Dikatakannya, ketiga Balita ini mendapat bantuan dari Dinkes selama 3 bulan dengan dana sebesar Rp 300 ribu setiap bulannya per anak. Namun bantuan yang diberikan bukan berupa uang tunai melainkan berbentuk asupan gizi, berupa racikan Formula F 100.

‘’Penderita gizi buruk kali ini bukan karena faktor ekonomi, tetapi karena kekurangan asupan gizi dari orang tua sang balita. Selain itu, karena ada faktor kesehatan dari ibunya yang tidak bisa menyusui balitanya,’’ pungkasnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images