iklan
MUARABULIAN, Masyarakat Provinsi Jambi, khususnya masyarakat yang berada di wilayah Kabupaten Batanghari dan warga di daerah lainnya yang biasa menikmati kelezatan buah duku, terancam tidak bisa menikmatinya. Menyusul matinya ribuan pohon duku warga yang produktif akibat diserang jamur atau cendawan Phytoptora Palmipora.

Data yang berhasil dihimpun harian ini didinas Pertanian, hingga kini di Batanghari pohon duku warga di 7 kecamatan dalam wilayah Batanghari yang sudah mati mencapai 32 ribu batang lebih, dari 111 ribu batang jumlah pohon duku di berbagai kecamatan. Matinya pohon duku itu sudah berlangsung sejak tahun 2003 lalu hingga tahun 2013 ini, namun belum ditemukan obat mengatasinya.

“Hingga kini masih terus terjadi pohon duku yang mati,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Dispertan) Batanghari Hayatul Islam S.TP melalui Mohammad Alfian SP selaku Kabid Produksi Tanaman Holtikultura di Dispertan, Senin (25/11).

Ia menyebutkan, pohon duku tersebut diserang oleh jamur. Bila sudah terserang, sambungnya, tidak ada kemungkinan lagi pohon duku itu mampu bertahan hidup. “Pasti akan mati dalam waktu satu atau dua tahun. Tidak ada obatnya,” ungkapnya.

Dia khawatir akan semakin banyak pohon duku yang terserang jamur itu dan pada akhirnya pohon duku di Batanghari terancam punah dan di kabupaten lainnya akan habis akibat serangan jamur itu. “Duku yang terserang jamur terlihat dari daunnya yang terus berguguran dan lama-lama batangnya menjadi kering,” jelasnya.

Menurut ALfian, upaya pihak Dinas Pertanian untuk menanggulangi serangan cendawan terhadap tanaman duku tersebut tidak lain berupa melakukan sosialisasi dan penekanan terhadap warga dan juga melakukan sekolah lapangan pengendalian hama penyakit tanaman (SLPHPT) duku.

“Selain SLPHPT, kita juga menekankan kepada petani agar segera menebang dan membakar (eradikasi) pohon dukunya yang sudah terserang penyakit jamur tersebut dan sosialisasi ke tingkat kecamatan terutama ke desa-desa yang menjadi sentra tanaman duku, seperti sanitasi (kebersihan kebun),” katanya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images