iklan
Jumlah penanaman modal atau investasi di Provinsi Jambi mencapai Rp 22 Triliun (T). Jumlah ini telah melebihi target yang dibuat oleh Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPM-PPT) untuk tahun 2013 yang hanya Rp 15 T.

"Sampai sekarang terealisasi 125 persen dari Rp 15 T yang ditargetkan, kita sudah sampai Rp 22 T sampai hari ini terealisasi," kata Hefni Zen, Kepala BPM-PPT Provinsi Jambi, Senin (25/11).

Akan tetapi, katanya, dia optimis pencapaian investasi ini bisa lebih tinggi lagi. "Namun masih ada waktu lagi jadi masih berlanjut. Dibandingkan tahun lalu terjadi jauh sekali peningkatan," ujarnya.

Ditanya, bagaimana kondisi investasi untuk tahun lalu, Hefni menyebutkan, sangat jauh berbeda dengan tahun lalu. Jika dibandingkan, menurutnya, terjadi peningkatan yang cukup signifikan.  "Kalau tahun lalu, target kita Rp 13 T, tercapainya Rp 18 T. Kalau tahun ini, karena semua staf berjalan untuk mengejar potensi- potensi dari investasi itu. Kalau banyak yang masuk ya otomatis suasana investasi akan menjadi lebih hidup," ujarnya.

Soal berapa total investasi hingga akhir tahun ini, dia mengaku belum bisa memperkirakannya. "Kita belum tahu akhir tahun ini berapa investasi yang akan masuk. Di triwulan selanjutnya nanti akan terlihat, mungkin di bulan Maret karena laporan mereka per triwulan. Sekarang 125 persen, insya Allah 130 persen bisa tercapai," sebutnya.

Dia menyebut, jumlah itu adalah total Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN). Sementara soal Penanam Modal Asing (PMA) dia mengaku terjadi penurunan. Sayangnya, dia tak hafal angka pasti penurunannya.  "Kalau PMA terjadi penurunan. Trennya sekarang PMA itu bergeser menjadi milik PMDN, tadinya dia modal asing sekarang menjadi modal dalam negeri. Aktivitasnya ada, hanya saja modalnya beralih menjadi PMDN," ungkapnya.

Dari beberapa sektor penanaman modal, Hefni menyebutkan, sektor penanaman modal tertinggia adalah sektor industri. "Paling tinggi itu sektor industri, seperti lontar papirus banyak terjadi peningkatan. Kalau yang primer seperti karet, sawit dan perkebunan tetap masih stabil," ujarnya.

Sementara itu, untuk sektor pertambangan, katanya, terjadi penurunan. "Kalau soal pertambangan ada penurunan juga dari kondisi terakhir ini. Karena dari harga yang turun, permintaan kurang, ada moratorium sehingga menurun realisasi sektor pertambangan ini," katanya.

"Hanya saja, yang buat kita bisa tenang, kalau memang jadi pembangunan PLTU di Tebo, akan mengatasi kondisi harga batubara yang low kalori bisa diatasi. Berapa persentasenya, saya kurang tahu persis, namun jelas jauh penurunannya," jelasnya.

Soal mengapa dia tak tahu angka penanaman modal asing yang dilaksanakan di Jambi? Dia menjelaskan, hal ini karena investasi itu langsung dikoordinasikan di BKPM Pusat. "Kalau untuk PMA ini kan kajiannya di BKPM pusat, sehingga tak terkoneksi langsung kepada kita. Sehingga masuknya melalui pusat mereka informasi kita terlambat," tandasnya.

Penanaman Modal
•  Target 2013 Rp 15 T
•  Capaian 2013 Rp 22 T (hingga November)
•  Persentase 125 Persen
•  Target capaian 2013 130 Persen
•  Target 2012 Rp 13 T
•  Realisasi 2012 Rp 18 T

Sektor Tertinggi:
•  Industri
•  Pertanian
•  Perkebunan
•  Pertambangan

DATA: BPMD-PPT Provinsi Jambi
sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images