iklan
Korban kebakaran yang terjadi di salah satu pasar di Kabupaten Tebo mengeluhkan belum sampainya bantuan dari Pemprov Jambi. Padahal, secara  simbolis bantuan tersebut sudah diserahkan oleh Gubernur Jambi Hasan Basri Agus (HBA) saat meninjau kebakaran tersebut beberapa waktu lalu.

“Hingga saat ini kita belum terima bantuan dari Gubernur tersebut. Padahal, beberapa hari pasca kebakaran, Gubernur langsung datang dan menyerahkan bantuan tersebut. Selain itu juga klaim asuransi kita ke Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) tak kunjung dicairkan,” kata Rahayu Effendi, salah satu korban Kebakaran Pasar Muara Tebo.

Sementara itu, Kepala Biro Keuangan Setda Provinsi Jambi, Muslim Rizal, saat dikonfirmasi soal ini menyebut, dana itu telah ditransfer ke rekening Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tebo.

“Silahkan warga tanyakan ke BPBD. Kemarin Oktober baru kita terima datanya. Pada tanggal 20 November kita sampaikan kita kirimkan kemarin dananya. Kita terima suratnya kan 30 Oktober soal data-datanya. Jadi setelah dijalankan prosesnya maka tanggal 20 November kemarin kita transfer dananya dan bisa dicairkan," ungkapnya.

Soal nilainya, dia menyebutkan, dana bantuan yang ditransfer tersebut berjumlah Rp 325 juta. "Dana itu bantuan untuk 17 KK yang tertimpa musibah kebakaran tersebut," ujarnya.
--batas--
Namun, alokasi untuk setiap KK tidak sama. "Yang jelas, yang 2 itu hanya diberikan bantuan Rp 5juta per KK. Yang lain kalau tak salah Rp 15 juta," sebutnya.

Ditanya, mengapa terjadi perbedaan alokasi untuk 2 ruko yang terbakar itu? Menurut Muslim, karena 2 ruko itu mendapatkan asuransi. "Yang 2 itu ada asuransinya untuk 2 bangunan itu, makanya dibantu sedikit saja. Yang 15 dapat Rp 15 juta," ujarnya.

Dijelaskannya, dana tersebut ditransfer langsung ke rekening BPBD Tebo melalui BPBD Provinsi Jambi. "Jadi, warga kalau memang belum terima ya pertanyakan sama BPBD disana. Itu suratnya lambat, harusnya waktu kejadian disampaikan biar diproses secepatnya. Ini kan makan proses ngurusnya karena ada hari libur," ungkapnya.

Yang jelas, sambungnya, pihaknya tak ingin menghambat penyaluran bantuan tersebut. "Ini kan bantuan kemanusiaan, kita tak mungkin ingin menghambat," tandasnya.

Sementara itu, Kepala BPBD Provinsi Jambi, Zubaidi AR belum bisa dimintai tanggapannya soal ini. Saat coba dihubungi kemarin, nomor ponsel yang biasa digunakannya sedang tidak aktif.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images