iklan ANGKUT BATUBARA: Hingga saat ini, perusahaan batubara yang beroperasi di
Kabupaten Bungo terus berkurang. Sehingga berpengaruh pada pemasukan 
royalti yang diterima Pemkab Bungo. 
ANGKUT BATUBARA: Hingga saat ini, perusahaan batubara yang beroperasi di Kabupaten Bungo terus berkurang. Sehingga berpengaruh pada pemasukan royalti yang diterima Pemkab Bungo. 
MUARA BUNGO, Royalti dari sektor tambang Batubara di Kabupaten Bungo tahun 2013 ini tidak mencapai target atau menurun. Pasalnya, rencana awal produksi batubara di Bungo sebesar 3 juta ton. Namun, realisasinya hingga akhir tahun ini hanya dibawah 2 juta ton.

Kepala Dinas ESDM Kabupaten Bungo, Hidayat mengatakan, hingga November ini, realisasi itu hanya mencapai 60 persen dari target awal. “Kalau data pasti saya belum ada. Tapi, belum mencapai target,” katanya, saat dikonfirmasi media ini, Rabu (27/11).

Jumlah tersebut sangat menurun jika dibandingkan tahun 2012 yang lalu. Ada beberapa alasan dari Kepala Dinas ESDM mengapa produksi Batubara dari beberapa perusahaan yang masih aktif itu  belum mencapai target.

Diantaranya, kondisi pasar dunia belum baik dan musim penghujan yang melanda Kabupaten Bungo beberapa bulan ini. “Kita berharplah mencapai target,” jelasnya.

Apabila target ini tidak tercapai, maka penerimaan royalti untuk pemerintah juga akan menurun. Pada tahun 2012 yang lalu, royalti untuk pemerintah mencapai Rp 27 Miliar. “Tahun 2013 ini kurang dari 27 Miliar,” akunya.

Dia berharap, kondisi pasar dunia cukup baik kedepannya. Dalam kesempatan itu, Hidayat juga mengatakan, saat ini perusahaan batubara yang aktif di Bungo tinggal beberapa. Diantaranya, Sinar Mas Grup, PT. KIM, PT. NTC. Sedangkan beberapa perusahaan yang lainnya mati suri. “Kita berharap dengan RKAB nanti tercapai sesuai dengan perencanaan,” tandasnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images