iklan
Lagi perbuatan tak senonoh yang dilakukan mahasiswa. Kemarin, mahasiswa IAIN ketahuan menyekap siswi Madrasah Aliyah Laboratorium (MAL). Mahasiswa tersebut yakni, Aswandi jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah semester 7. Pelaku itu sedang melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di Madrasah Aliyah Laboratorium (MAL) Kota Jambi. 

Diduga melakukan penyekapan terhadap seorang siswi ditempatnya PPL berinisial WH pelajar kelas IB. WH di sekap di kos-kosan pelaku di kawasan Simpang Rimbo Kota Jambi selama 11 hari.

Dari data yang berhasil dihimpun oleh Wartawan di lapangan Jumat (29/11). Keluarga korban berhasil menemukan WH Kamis malam (28/11) sekitar pukul 22.00 WIB. Saat itu korban berada di dalam kamar pelaku.

Keluarga korban Didin, saat dikonfirmasi sejumlah wartawan mengatakan, ia menemukan adiknya tersebut setelah menanyakan dengan pihak penjaga sekolah. "Awalnya kita tanya-tanya dengan teman-teman sekolahnya, dan penjaga sekolah. Lalu dapat informasi adik saya pergi dengan seorang cowok yang tidak lain adalah guru PPL tempat adik saya sekolah.

Dengan informasi tersebut kita mendapatkan alamat guru PPL tersebut, lalu mendapatkan adik saya di dalam kamar pelaku, " jelasnya usai melakukan pertemuan dengan pihak sekolah.

Hanya saja pihak keluarga korban belum melaporkan pelaku kepada pihak yang berwajib. Akibat peristiwa penyekapan tersebut, korban saat ini tidak berani datang ke sekolah karena trauma.
--batas--
Pihak keluarga akan melakukan musyawarah secara keluargaan dengan pelaku. Namun, rencananya korban akan dibawa pihak keluarga untuk dilakukan visum. “Jika terjadi sesuatu akan melakukan tuntutan,” ujar Didin

Kepala Madrasah  Aliyah Laboratorium, Dull Naim saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. "Kita sebagai penengah karena pada saat itu Aswandi selaku guru PPL, dan sudah melakukan perdamaian dengan pihak keluarga korban. Kita akan mengambil tindakan pihak, nanti akan melakukan pertemuan dengan pihak kampus IAIN STS Jambi, " ungkapnya. Naim membantah kalau WH dikeluarkan dari sekolah karena tidak pernah masuk selama 11 hari.

Sementara itu Aswandi saat dikonfirmasi wartawan membenarkan ada membawa WH ke rumahnya. Namun dirinya membantah kalau menyekap pelajar berinisial WH tersebut dirumahnya.

"Ya memang ada saya kurung di rumah saya. Memang cara saya yang salah, niat saya hanya ingin menolong dia (WH-red), saya mengurung WH dikamar karena takut lari, itu pun ia yang minta kunci dari luar. Karena ia pernah menceritakan kepada saya untuk ketemu orang tuanya karena lagi sakit di pulau Jawa, WH  di rumah saya dari pukul  09.00 WIB sampai pukul 20.30 WIB, korban tidak ada saya apain kok, demi tuhan saya berani sumpah bang, " katanya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images