iklan KUMUH: Drainase yang masih dalam tahap pengerjaan mengeluarkan aroma comberan tidak enak sehingga berdampak pada para pedagang.
KUMUH: Drainase yang masih dalam tahap pengerjaan mengeluarkan aroma comberan tidak enak sehingga berdampak pada para pedagang.
MUARA BUNGO, Sejumlah pedagang di Pasar Muara Bungo mengeluhkan pembangunan saluran drainase yang tidak kunjung selesai hingga akhir Desember 2013 ini. Pasalnya dampak dari pembangunan saluran drainase yang belum selesai tersebut menjadikan pendapatan para pedagang berkurang, hal ini diperburuk dengan bau comberan menjadikan pengunjung enggan masuk ke pasar.

Salah seorang pedagang Pasar Muara Bungo, Uda Islah, dikonfirmasi media ini, mengharapakan agar pihak kontraktor pembangunan saluran drainase itu secepatnya menyelesaikan pembangunan saluran drainase yang ada di depan warungnya itu. Hal ini dikarenakan, selain mengurangi pendapatan, pengunjung juga enggan untuk makan ditempatnya, karena air comberan yang tergenang didalam galian saliran drainase itu mengeluarkan bau yang tidak sedap. “Drainase itu hanya sedikit, kenapa pembuatannya terlalu lama, apalagi galian saluran drainase itu tidak ditutup, sehingga mengeluarkan bau tidak enak,” cetusnya.

Tidak hanya itu, saluran drainase yang belum selesai itu juga sangat membahayakan pedagang dan pejalan kaki. Kondisi jalan yang sempit juga sering dilalui mobil yang sering lalu lalang, tentunya sangat berbahaya buat pejalan kaki.
--batas--
Saat ditanya soal pendapatan yang berkurang, Islah enggan menyebutkannya, namun ia menegaskan bahwa pendapatannya jelas berkurang.“Berkurang pastilah,” tegasnya.

Dari pantauan media ini terlihat ada beberapa warung dan toko pedagang yang tutup, padahal sebelumnya para pedagang buah dilokasi pembangunan saluran drainase buka setiap hari, kemarin terlihat tokonya yang menggunakan cat biru itu tampak tertutup.

Untuk diketahui, pembangunan saluran drainase itu menggunakan dana APBD Kabupaten Bungo sebesar Rp 2,5 Miliar. Proyek tersebut dikerjakan oleh PT. Abrar Abdi Laksana. Hanya saja di papan plang proyek tidak terlihat kapan mulai masa kerjanya. Disana hanya bertuliskan masa kerja selama 180 hari.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images