MUARATEBO, Penanaman pohon di beberapa titik sepanjang jalan lintas Tebo - Bungo dinilai mubazir. Pasalnya, proyek dari Dana Alokasi Khusus (DAK) 2013 tersebut, ditanam di bawah tiang listrik, selain itu, jarak tanam antar pohon dan jarak pohon ke pinggir jalan dianggap terlalu dekat.
Mansyur salah seorang tokoh masyarakat Tebo mengungkapkan bahwa sudah beberapa tahun ini proyek penanaman pohon di pinggir jalan terus dilaksanakan. Namun sampai sekarang belum nampak hasil nyata dari proyek tersebut. Bahkan, ada beberapa pohon yang sudah ditanam pada proyek tahun sebelumnya, hilang tanpa bekas. “Di sepanjang jalan yang sudah ditanami pohon banyak yang tidak bermanfaat. Banyak pohon yang hilang setelah ditanam,” ujarnya.
Disebutkannya, pada penanaman tahun 2013 bibit pohon yang ditanam lokasinya rata-rata di bawah tiang listrik. Jarak tanam pohon dengan pohon yang lainnya tampak terlalu dekat, begitu juga dengan jarak pohon ke pinggir jalan. “Logikanya pohon tersebut pasti tumbuh dan berkembang. Apabila tumbuh, apa tidak menggangu kabel listrik. Ini menunjukan kalau pekerjaan proyek tersebut hanya asal-asalan saja," cetusnya.
Sementara itu, tokoh masyarakat lainnya, Santo juga mengatakan bahwa program penanaman pohon tersebut benar-benar mubazir. Diindikasikan proyek tersebut hanyalah alasan Dinas Kehutanan saja supaya bisa menghabis-habis anggaran akhir tahun, sementara tidak bermanfaat. “Dari pada menanam pohon dipinggir jalan, lebih baik dananya buat alokasi yang lebih baik dan bermaamfaat bagi masyarakat banyak. Kalau seperti ini sebenarnya proyek tidak jelas,” tandasnya.
Sementara Kepala Dinas Kehuatan, Prayitno hingga berita ini diturunkan belum bisa dikonfirmasi. Beberapa kali dihubungi via telepon dan SMS namun tidak ada jawaban, padahal telepon yang biasa digunakan bernada aktif.
sumber: jambi ekspres
