SAROLANGUN, Ketua DPRD Sarolangun, Susi Apriyanti, mengatakan jika pemerataan guru masih menjadi persoalan yang belum tuntas. ‘’Hingga saat ini, masih ada sekolah-sekolah terpencil yang kekurangan guru. Ini harus segera dibenahi oleh SKPD terkait,” ujarnya.
Untuk 2014 mendatang, terkait dengan permasalahan pemerataan guru ini harus diselesaikan, terutama penempatan guru yang mengajar di daerah yang terpencil. “DPRD berharap permasalahan kekurangan guru di daerah terpencil dan sebaliknya terjadi penumpukan guru di ibu Kota Kabupaten Sarolangun tuntas pada tahun 2014 akan datang,” tambahnya
Kalangan mahasiswa sendiri, sudah sering melontarkan pemerataan guru ke Pemkab Sarolangun, baik saat aksi maupun shearing, ‘’Kami tetap mengawas pendidikan, terutama mengenai pemerataan guru dan juga pembangunan sekolah baik itu negeri maupun swasta,” ujar Ketua Gerakan Mahasiswa Sarolangun, Husnil Aqili.
Kepala Disdik Sarolangun, H Lukman, melalui Kabid PMPTK, M Daud, mengatakan kini pihaknya tengah melakukan pemetaan terhadap guru yang mengajar di 10 kecamatan yang tersebar dalam kabupaten Sarolangun.
M Daud mengakui, jika berdasarkan pemetaan yang dilakukan, sudah tergambar terkait dengan totaliltas jumlah guru SDN yang ada di Kabupaten Sarolangun, maka di daerah yang terpencil masih riil mengalami kekurangan tenaga guru, baik itu guru kelas, guru bidang bidang studi agama dan guru bidang studi Penjaskes. “Terkait dengan kondisi kekurangan guru di daerah yang terpencil, maka kami akan segera melakukan koordinasi dengan pejabat yang terkait,” jelasnya.
Dikatakannya, penumpukan guru misalnya terjadi di SDN dalam Kecamatan Sarolangun. “Yang jelas setelah rampung proses pemetaan guru SDN di masing-masing SDN yang ada pada 10 Kecamatan. Hasilnya, akan kami laporkan pada pihak yang berwenang. Untuk tindak lanjut dari pemetaan belum bisa kita paparkan,’’ pungkasnya.
sumber: jambi ekspres