Potensi pendapatan daerah dari pajak daerah sangat potensial. Hal ini terlihat dari realiasasi pajak pendapatan daerah yang hingga November 2013 lalu, sudah melampaui target yang ditetapkan (over target, red). Oleh karenanya, target pajak daerah tahun 2014 mendatang, harus lebih digenjot oleh pemerintah dan dinaikkan.
Menurut keterangan Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Provinsi Jambi, Amir Sakib, hingga November, realiasasi pajak daerah secara keseluruhan sudah mencapai 100, 83 persen. “Ini baru November, setelah Desember nanti mungkin diatas ini lagi. Secara keseluruhan pajak daerah itu diatas 100, 83 persen. Paling tidak Desember sampai 110 persen,” katanya usai raker Samsat di Shanghai Room Abadi, Senin (02/12).
Disebutkannya, target pajak Daerah tahun 2013 setelah dilakukan perubahan adalah senilai Rp 762, 4 M. Namun, katanya, hingga November, realiasasi pajak daerah sudah mencapai Rp 768, 7 M. Diuraikannya, hingga November, Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) setelah perubahan ditarget Rp 277 M.
“Sudah terealisasi Rp 274 M atau 98 persen. Lalu, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB, red) target kita setelah perubahan Rp 294 M, realisasi sampai bulan ini Rp 276 M atau 93, 86 persen. Kemudian, Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBB-KB, red) termasuk diantaranya Pertamina sebagai penyalurnya itu ditarget Rp 189, 5 M. Terealiasi sampai bulan ini Rp 217 M atau 114, 54 persen. Terakhir pajak Air Permukaan atau Air Sungai ditarget Rp 925 juta terealiasasi Rp 1 M,” sebutnya.
--batas--
Dia berharap, kepada wajib pajak dapat membayarkan pajak kendaraan tepat waktu. Sehingga, dapat berperan mewujudkan Jambi Emas. “Dari hasil raker ini ada masukan, antara lain kita adakan samsat eksekusi. Ada 7 samsat eksekusi. Ini merupakan cabang dari samsat, bukan samsat sesungguhnya. Istilahnya kalau tingkat Kabupaten itu ada Kecamatannya,” ungkapnya.
Dia menegaskan, dengan dibentuknya samsat eksekusi ini, realiasasi pajak daerah memang terus mengalami peningkatan. “Seperti di Rantau Rasau, di Mandiangin, Rantau Panjang, Kayu Aro Barat, Sungai Bahar dan dua lainnya sudah dibentuk samsat eksekusi. Namun dalam waktu dekat baik pihak jasa Rahardja dan dirlantas akan menempatkan personilnya disana, termasuk juga bank Jambi,” ujarnya.
“Ini untuk perpanjangan tangan untuk mempersingkat jarak masyarakat membayar pajak. Kan ada mobil keliling kita, wajib pajak kita kan jauh-jauh. Jadi jangan sampai dia terlalu jauh membayar pajak jadi dibuat, ya istilahnya sebagai samsat pembantu lah. Jadi mereka membayar tak jauh ke Kabupaten untuk membayar. Uang itu kalau sudah dibayar akan langsung disetor ke kas BPD,” sambungnya.
Disebutkannya, samsat eksekusi ini sudah ada yang berjalan, seperti di Rantau rasau sudah lama dan sungai Bahar. “Yang lain ini tambahan lagi. Ini pemasukannya luar biasa perubahan,” tandasnya.
sumber: jambi ekspres