iklan AKSES TRANSPORTASI TERGANGGU: Material longsor yang menutupi badan jalan
dari Desa Talentam ke Desa Ngaol sehingga membuat empat Desa di 
Kecamatan Tabir Barat terisolir.
AKSES TRANSPORTASI TERGANGGU: Material longsor yang menutupi badan jalan dari Desa Talentam ke Desa Ngaol sehingga membuat empat Desa di Kecamatan Tabir Barat terisolir.
MERANGIN, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Merangin mencatat, ada 12 titik longsor disepanjang jalan Desa Telentam sampai Desa Ngaol Kecamatan Tabir Barat.
Namun, dari hasil pantauan, longsor terparah ada di lima titik. Akibatnya, aktivitas transportasi ribuan warga di empat desa di Kecamatan Tabir Barat, terganggu. Yakni Desa Ngaol, Ngaol Ilir, Air Liki an Air Liki Baru. Bahkan, hingga saat ini masih terisolir.

“Kita sudah cek kondisi dilapangan. Sepertinya, ini longsor terparah yang melumpuhkan aktivitas transportasi dan ekonomi warga,” ujar Kasi Penanggulangan Darurat BPBD Merangin, Afrizal.

Saat meninjau langsung kondisi longsor dilapangan, lanjutnya, hanya jalan menuju Desa Telentam saja yang bisa dilalui dengan kendaraan roda dua. Selebihnya, tim harus berjalan kaki untuk memberikan bantuan. “Sejauh ini, bantuan yang baru bisa kami berikan adalah bantuan untuk membuka akses jalan secara tradisional. Sebab, Dinas Pekerjaan Umum (PU) baru akan menurunkan alat berat hari ini,” sebutnya.

“Meski bantuan yang kami berikan hanya bersifat bantuan tenaga dengan bergotong-royong bersama warga, setidaknya akses transportasi yang sebelumnya putus total sudah bisa dilalui oleh kendaraan roda dua. Hanya saja, Kami harus bekerja keras karena banyaknya tumpukan kayu dan tanah yang menutupi badan jalan,” tambah Afrizal.

Lalu, bagaimana dengan bantuan sembilan bahan pokok (Sembako) untuk warga? Dia mengatakan, pihaknya mendistribusikan bantuan itu. “Titik terparah itu ada didua lokasi dari Desa Telentam ke Desa Ngaol. Nah, untuk menuju Desa Ngaol itu juga bisa ditempuh dari Desa Sungai Pinang. Sejauh ini, jalur transportasi itu masih bisa dilalui meski harus bersusah payah karena harus melewati timbunan longsor,” sebutnya.

“Jadi, sejauh ini belum ada persiapan untuk memberikan bantuan bersifat ekonomi. Musibah longsor ini lebih mengarah kepada terputusnya jalur transportasi. Jadi, fokus utama kita adalah membuka akses jalan dengan membersihkan timbunan longsor,” terangnya.

Terpisah, Sekretaris Dinas PU Merangin, Ridhuan mengaku tengah mempersiapkan alat berat untuk diberangkatkan menuju lokasi longsor. “Ini sedang kita siapkan alat beratnya. Mungkin siang ini sudah bisa berangkat ke lokasi longsor,” ujar Ridhuan.

Disinggung soal lambannya penanganan longsor, Ridhuan menyebutkan, bahwa hal tersebut dikarenakan sejumlah alat berat sedang digunakan oleh pihak ketiga. “Alat masih dilapangan, jadi kita menunggu alat sampai ke kantor dulu. Setelah itu baru kita urus keberangkatannya menuju lokasi longsor,” sebutnya

Hal senada juga diutarakan oleh Wakil Bupati Merangin, Khafid Moein. “Alat berat sudah kita siapkan untuk sesegera mungkin diberangkatkan kelokasi longsor. Sekarang, Kami lagi menghitung pendanaannya. Tapi, keberangkatan alat berat itu yang kita utamakan,” ungkap Khafid.

Seperti diberitakan sebelumnya, longsor di Kecamatan Tabir Barat terjadi pada Sabtu (31/11) yang lalu. Pemicunya adalah hujan deras yang mengguyur selama kurang lebih tujuh jam.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images