iklan BONGKAR: Pengerjaan Proyek Pipa PDAM di Jalan MH.Thalib Sungaipenuh Bermasalah, Dewan meminta timbunan galian dibongkar.
BONGKAR: Pengerjaan Proyek Pipa PDAM di Jalan MH.Thalib Sungaipenuh Bermasalah, Dewan meminta timbunan galian dibongkar.
SUNGAIPENUH, Proyek pengerjaan pipa PDAM di Kota Sungaipenuh diduga bermasalah. Pasalnya, proyek senilai Rp 3,8 Miliar yang dikerjakan oleh kontraktor bernama Asmara itu diduga tidak sesuai spesifikasi dan galiannya dangkal, sehingga pipa tersebut bisa pecah.

Terkait hal itu anggota DPRD Kota Sungaipenuh Hardizal, Selasa (3/12) turun kelapangan dan mewarning kontraktor dan pengawas lapangan. Hardizal juga meminta agar kontraktor tersebut membongkar ulang timbunan galian pemasangan pipa yang bersumber dari APBD Kota Sungaipenuh tahun 2013 itu. “Bongkar ini, jangan masukkan batu-batu besar kedalam galian untuk menimbun galian ini,” kata Hardizal kepada kontraktor dan pengawas, serta PPTK yang berada dilokasi pekerjaan.

Selain meminta pembongkaran ulang, Hardizal juga meminta kapada kontraktor, pengawas dan pihak terkait untuk melaksanakan pekerjaan pemasangan pipa PDAM ini sesuai dengan petunjuk pelaksanaan dan teknisnya. “Masa batu-batu besar juga dimasukkan sebagai penimbun, bisa-bisa pipa pecah dan jalan yang bagus menjadi rusak, jadi saya minta dikerjakan sesuai dengan Bestek, jangan asal dikerjakan,” ucap Hardizal.

Sementara itu, salah satu masyarakat kota Sungaipenuh, Jon Afriza, menilai pengerjaan galian dan pemasangan pipa PDAM dalam kota Sungaipenuh merusak aset negara. “Banyak infrastruktur jalan yang dilintasi pemasangan perpipaan dalam Kota Sungaipenuh telah rusak berat. Sementara perbaikannya hanya ditimbun saja dengan batu dan pasir,” ungkap Jon Afriza.

Untuk dia berharap kepada pihak yang berwenang untuk membenahi, sehingga infrastruktur yang telah rusak bisa diperbaiki, sebagaimana sebelum dilakukan penggalian pemasangan pipa PDAM. “Mestinya pihak kontraktor dan instansi terkait bertanggungjawab, kalau sudah dibongkar mestinya diperbaiki sebagaimana sebelum dilakukan galian, kalau seperti ini hanya merusak aset dan infrastruktur dalam kota Sungaipenuh saja”, cetusnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images