iklan
KERINCI, Dana subsidi dari Pemerintah Pusat untuk penerbangan di Bandara Depati Parbo dengan rute Kerinci-Jambi habis pada 30 Desember 2013.

Kepala Bandara Depati Parbo, Rasman, mengakui bahwa proyek penerbangan pesawat perintis yang disubsidi oleh Pemerintah Pusat akan habis hingga akhir tahun ini. “Penganggaran dana subsidinya berakhir 30 Desember," ujarnya.

Namun setelah itu pada Januari 2014 mendatang subsidi tersebut akan kembali diperpanjang lagi. Hanya saja, untuk tahun depan subsidi tersebut tidak lagi dibawah Bengkulu, namun ditangani oleh Dapu Singkep.

Disebutkannya, selama beroperasi sebenarnya penumpang penuh terus. Dengan kondisi ini sebenarnya sudah layak untuk penerbangan reguler. Saat ini, Susi Air yang melayani penerbangan Kerinci-Jambi, terbang tiga kali dalam seminggu, yakni hari Senin, Kamis dan Jumat. “Harga tiket Kerinci-Jambi dan Jambi Kerinci, hanya Rp 325 ribu,” tambahnya.

Namun penilaian lain disampaikan pakar ekonomi Provinsi Jambi, Dr Haryadi. Dia malah menilai secara ekonomi kabupaten Kerinci, belum layak memiliki transportasi udara. Hal ini, karena pengaruh populasi penduduk dan perkembangan ekonomi masyarakat di kerinci.

Disamping itu, perbandingan harga tiket pesawat dengan tiket mobil terlalu jauh, sehingga masyarakat kelas menengah kebawah lebih memilih menggunakan transportasi darat dibandingkan dengan transportasi udara.
--batas--
“Kalau di Jambi, tiket pesawat ke Jakarta dengan tiket mobil ke Jakarta hampir sama. Berbeda dengan di kerinci. Tiket pesawat ke Jambi mencapai Rp 400 ribu, sedangkan tiket mobil hanya Rp 100 ribu,” terangnya.

Dikatakannya, perusahaan penerbangan mencari keuntungan, namun setiap mereka mengikat kerjasama dengan Kerinci, selalu mengalami kerugian. “Kemajuan transportasi udara, sangat bergantung dengan kepadatan penumpang,” sebut Haryadi.

Haryadi menambahkan, kerjasama dengan salah satu penerbangan yang disubsidi Pemerintah Kabupaten Kerinci, beberapa tahun lalu malah dinikmati oleh kalangan elit dan pejabat yang ada di Kerinci dan luar Kerinci.

“Kalau selalu disubsidi yang akan menikmati subsidi ini kan orang-orang tertentu dan kalangan pejabat, ya untuk apa disubsidi, makanya saya menyebutkan Kerinci belum layak untuk memiliki transportasi udara,” pungkas Haryadi.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images