iklan POIN SEMPURNA: Pertandingan Tebo versus Kerinci.
POIN SEMPURNA: Pertandingan Tebo versus Kerinci.
KUALATUNGKAL, Pertandingan Gubernur Cup yang mempertemukan tuan rumah Kabupaten Tanjab Barat versus Kota Jambi berakhir ricuh. Kericuhan itu berawal dari ketidakpuasan pemain Kota Jambi akan kepemimpinan wasit Muamar dari Tebo.

Usai Muamar meniup peluit tanda berakhirnya pertandingan, pemain Kota Jambi langsung mengerumuni wasit untuk melakukan protes. Entah siapa yang memulai, protes tersebut berubah menjadi ajang pukul memukul antara pemain dan wasit.

Aparat keamanan yang berada di lapangan langsung turun mengamankan Muamar dan membawa wasit keluar lapangan. Ketua Panpel Gubernur Cup Wilayah Timur Halim Gumri membenarkan adanya protes dari para pemain kota  itu.

"Kalau mukul wasit tidak ada, tapi kalau dorong-dorong wasit memang ada, biasa lah tidak puas dengan kepemimpinan wasit, " ujarnya kemarin via ponsel (12/03). Menurut pengamatan panitia, jalannya pertandingan cukup fair, sama-sama ada yang dirugikan dan sama-sama juga ada yang diuntungkan.

"Tidak ada sanksi untuk Kota Jambi, karena protes dilayangkan setelah pertandingan usai, " sebutnya. Dihubungi terpisah Manager PS Tanjab Barat Husaini enggan untuk berkomentar soal kericuhan yang terjadi usai pertandingan yang dilakukan oleh para pemain Kota Jambi kepada wasit yang memimpin pertandingan.

"Kita tidak mau komentarlah soal itu, menurut kita pertandingan cukup sportif, " jelasnya Ditambahkan Husaini, Bagi Tanjab Barat kemenangan atas Kota Jambi merupakan kemenangan penting. Pasalnya Tanjab Barat jadi pemimpin klasemen sementara.

"Kemenangan 1 -0 sangat berarti bagi kita, karena kita sudah dua kali berturut melakoni pertandingan, " tandasnya. Sayangnya Manajer dan pemain PS Kota Jambi belum bisa dikonfirmasi terkait keributan ini. Usai keributan tersebut, manajer dan pemain Kota Jambi langsung pulang ke penginapan. (sumber: jambi ekspres)

Berita Terkait



add images