iklan
KUALATUNGKAL, Diduga puluhan ekor ayam milik warga di Kelurahan Mekar Jaya, Kecamatan Betara disinyalir terjangkit virus flu burung (H5N1). Pasalnya sekitar dua hari tarakhir ini ditemukan yam mati mendadak.

Mengantisipasi kemungkinan terburuk atas kejadian itu, Disnak Tanjabbar langsung memperketat pengawasan lalulintas ternak di setiap pintu masuk dan keluar ternak di Tanjabbar. ‘’Ini kasus pertama tahun ini. Namun kami belum bisa memastikan apakah benar kematian itu akibat virus flu burung. Petugas kami masih memeriksanya," ujar Kadis Peternakan Tanjabbar, Ir Hamzah, Rabu (11/12).

Ditambahkannya, kematian hewan unggas ini diduga kuat akibat cuaca yang sering berubah dan tidak menentu. "Kematian hewan ini bisa saja akibat perubahan cuaca yang terjadi beberapa waktu belakangan ini. Otomatis kalau sering hujan, tentu hewan sering kedinginan," pungkasnya.

Sementara warga RT 06 kelurahan Mekar Jaya, Kecamatan Betara, Iswanti (26)  menuturkan, kematian ternak ayam miliknya terjadi sejak Sabtu kemarin dengan kondisi mengenaskan dan tanpa diduga-duga. ‘’Ayam kami mati dengan kondisi memerah pada wajahnya dan mengeluarkan liur serta kotoran berwarna putih. Matinya mendadak. Kami juga tidak tahu apa penyebabnya," ujar Iswanti.

Tidak berselang lama, akunya ayam miliknya bertambah banyak yang mati. "Biasanya kalau ada ayam yang mati cuma hanya satu atau dua ekor saja, tetapi ini matinya serentak. Makanya kami takut kalau penyebabnya kena virus flu burung," sambung ibu satu anak ini.

Selain ternak milik Iswanti, beberapa ayam milik warga sekitar lainnya juga mati mendadak dan sebagian kondisinya terlihat lemah dan sakit. Bahkan kondisi tersebut masih bertahan hingga selasa kemarin. "Pagi tadi sempat saya kasih makan, sore sudah mati. Kami sangat takut, jangan-jangan ini virus flu burung," tutur Rosidi sembari berharap pihak terkait segera bertindak.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images