iklan SOSIALISASI : KPU Provinsi Jambi melakukan sosialisasi tentang Pemilu 2014 mendatang terhadap warga Suku Anak Dalam (SAD).
SOSIALISASI : KPU Provinsi Jambi melakukan sosialisasi tentang Pemilu 2014 mendatang terhadap warga Suku Anak Dalam (SAD).
Warga Suku Anak Dalam (SAD) yang berada di Desa Nyogan, Mestong, Muarojambi sepertinya tak dilirik oleh Caleg yang akan bertarung di Pemilu 09 April mendatang.

Pasalnya, sekitar empat bulan menjelang pesta demokrasi tersebut belum ada satupun Caleg yang melakukan sosialisasi ke daerah tersebut. Ini diketahui saat KPU Provinsi Jambi melakukan sosialisasi tentang Pemilu kepada warga pedalaman tersebut.

Dalam sesi tanya jawab dengan warga SAD yang tinggal di RT 05 dan RT 15 tersebut, Anggota KPU Provinsi Jambi, Desy Arianto menanyakan sempat menanyakan apakah sudah ada caleg yang datang. Kontan saja warga langsung menjawab belum ada. “Nanti ada tuh. Tiga bulan lagi kita milih 9 April 2014,” tuturnya.

Malah saat sosialisasi guna meningkatkan partisipasi hak suara dan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap Pemilu 2014, warga SAD justru curhat. Selain menanyakan tentang Pemilu, mereka juga meminta perbaikan infrastruktur jalan.

Desi juga menyampaikan kepada warga agar mau menggunakan hak pilihnya secara benar. “Sekarang ini nyoblos tidak lagi contreng seperti Pemilu 2009. Gunakan hak suara kita, karena satu suara itu ikut menentukan nasib kita ke depan,” imbuhnya.

Selain itu, Pahmi Sy, Anggota KPU Provinsi Jambi lainnya ia juga meminta masyarakat untuk mengenali Caleg yang akan menjadi wakilnya di parlemen serta mensosialisasikan partai peserta Pemilu.

“Partai peserta Pemilu itu ada 12, kita sama dengan ditingkat nasional. Hanya Aceh yang punya dua partai lokal,” katanya.

Sementara itu, Temenggung Kubung yang ditemui usai acara juga membenarkan bahwa belum ada Caleg yang dating ke tempatnya. Ini yang membuat mereka belum mengenal Caleg-Caleg yang akan maju nanti.

Sekdes Nyogan, Muslaidin, mengatakan, terdapat sebanyak 60 KK warga SAD di desanya. Sebelumnya warga ini tinggal pinggiran sungai di atas rakit. Tahun 2003, warga SAD ini mendapatkan bantuan rumah, hanya saja sebagian masih enggan tinggal di pemukiman dan lebih memilih tinggal di pinggiran sungai.

Dijelaskannya, jumlah matapilih di dua RT yang dihuni oleh warga SAD tersebut berjumlah 308 orang. 90 persen diantaranya terdiri dari warga SAD dan sisanya warga biasa. “Didua TPS ini digabung menjadi satu TPS,” jelasnya.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Camat Mestong Rossa Candra Budy, Anggota PPK dan PPS setempat.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images