iklan
KUALATUNGKAL, Pemerintah Kabupaten Tanjab Barat menyurati Pertamina untuk meminta suplay gas di Tanjab Barat dinormalkan. Sebelumnya, Pemkab juga sudah menurunkan tim terpadu. Hal ini dilakukan karena terjadi kelangkaan gas elpiji 3 kg di Tanjab Barat.

Diungkapkan Asisten II Tanjab Barat, Syafriwan SE beberapa waktu lalu, pihaknya telah melakukan pengawasan terkait kelangkaan bahan bakar gas elpiji 3 kg sejak beberapa pekan lalu. Diakuinya, pihaknya telah mendatangi pangkalan dan pengecer gas tersebut.

“Saat ini kami sudah kroscek ke lapangan di kalangan agen dan pengecer. Waktu turun, kita memang tidak pakai seragam dinas supaya informasinya benar-benar akurat. Kita dapat harga tertinggi sampai Rp 22 ribu,” ujar Safriwan.

Pihaknya juga mengakui memang sempat terjadi kelangkaan pasokan. Menurut Syafriwan, informasi yang didapat dari para penjual dan agen dalam kota, kelangkaan itu terjadi karena pengiriman dari Jambi berkurang.

“Saat kita tanyakan langsung informasinya memang alasan klasik. Katanya dari jambinya memang kurang. Yang biasanya dikirim 4 kali sebulan, kemarin (13/12, Red) tinggal 3 kali sebulan,” jelas Syafriwan.

Untuk mengatisipasi kelangkaan terus berlanjut, Safriwan mengaku sudah mengirimkan surat resmi kepada pihak Pertamina pemasok gas Elpiji di Tanjab Barat supaya melancarkan kembali distribusi gas elpiji 3kg di Tanjab Barat sesuai dengan kuota 87 ribu tabung.
--batas--
“Kami sudah kirim surat ke Provinsi, baik ke Pertamina dan tembusan ke Gubernur. Intinya kami minta distribusi dinormalkan dan juga minta agen menstabilkan harga di kalangan pengecer,” sambungnya.

Terpisah, Bupati Tanjab Barat, H Usman Ermulan mengatakan, roda perekonomian di Kabupaten Tanjab Barat yang kian tinggi pertumbuhanya juga menjadi faktor kerap terjadinya kelangkaan gas elpiji. Menurutnya, aktivitas warga dari sekitaran yang kebanyakan menjual komoditi kebun mereka di kota Kualatungkal memang kadang membawa timbal balik.

“Pertamina juga sering heran, berapapun gas dikasih ke kita selalu saja habis. Soalnya kalau ada warga yang jual hasil-hasil kebun mereka disini, biasanya pulangnya memang sambil bawa gas untuk warga desa mereka,” ujar Bupati beberapa waktu lalu.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images