iklan
Sebanyak 10 Kecamatan dalam Provinsi Jambi hingga saat ini belum memiliki Kantor Urusan Agama (KUA). Hal ini diakui langsung oleh Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementrian Agama (Kemenag) Provinsi Jambi, Mahbub Daryanto.

Sayangnya, dia tak merincikan secara pasti dimana saja Kecamatan yang belum memiliki KUA tersebut. "Jumlah kecamatan ada 125, namun KUA baru 115. Artinya ada 10 Kecamatan belum ada KUA, itu Kecamatan yang pemekaran-pemekaran itu," ungkapnya.

Lalu, mengapa tak dibentuk KUA untuk sejumlah Kecamatan tersebut? Dia mengatakan, hal itu tengah dipersiapkan. "Itu tunggu keputusan Menpan dan Menag. Itu sudah diajukan, sudah hampir 1 tahun. Itu di Sungaipenuh, Bangko, Muaro Jambi seperti Bahar kan belum ada. Mereka masih ke induk bisa ke kabupaten," katanya.

Dikatakannya, untuk membentuk KUA tersebut mereka memang membutuhkan kebijakan pusat. "Kami ini instansi vertikal langsung ke pusat untuk membentuk itu. Untuk 1 KUA itu, bangun kantor saja paling tidak Rp 500 juta. Belum perangkat, belum pengangkatan formasi kepegawaiannya, semuanya efeknya begitu," ungkapnya.

"Bayangkan idealnya 1 KUA 14 orang pegawai mulai penghulu dan sebagainya. Artinya butuh rekrutmen, makanya bisa jadi karena itu ditahan Menpan," tambahnya.

Diterangkannya, pihaknya saat ini tengah mempersiapkan sistim informasi pernikahan secara online. "Di web kami ada data namun mau dipecah per kecamatan dengan sistim online. Sistim telah dipersiapkan, sistim informasi manajemen pernikahan namanya. Dari daerah masukkan data baru dimasukkan kesana," ujarnya.

"Kita hanya ingin memastikan proses administrasinya dan kependudukannya berjalan. Kita siapkan softwarenya juga. Kalau terintegrasi dengan e-KTP kan juga jadi lebih gampang untuk validasi kependudukan. Sistim itu pusat yang punya, kita hanya diberikan softwarenya saja," sambungnya.

Disamping itu, kata dia, nantinya sistim manajemen pendidikan di lingkungan Kemenag juga akan dilakukan dengan sistim online. "Jadi nanti semua bisa dilihat disana, sarana prasarana berapa yang rusak, kekurangan buku dan segala macam bisa dilihat disana, kekurangan guru juga," katanya.

Sayangnya, dia belum bisa memastikan kapan peluncuran sistim itu akan dilakukan. "Pada 2014 akan dipersiapkan. Itu sekarang sedang dipersiapkan, kalau bisa diluncurkan dalam waktu dekat ya kita kucurkan. Untuk KUA saja kan ada 115 maka perlu perangkat 115 dan juga 115 orang untuk mengoperasikan sebagai operator. Itu perangkat dan SDM harus dipersiapkan," tandasnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images