Kamis ini adalah kamis yang penuh dengan kejutan dan perasaan bahagia. Kenapa nggak? Aku bisa ngerjain UAS dengan lancar dan mudah. Aku lumayan yakin dengan jawaban yang aku buat. Ditambah lagi hari ini, si “dia” datang ke rumah. Pokoknya, hari ini bener-bener nice day deh.
Kira-kira X-aholic ada yang tahu nggak kutipan di atas biasanya dibaca di mana? Yaps, di diary. Diary sendiri ternyata punya tempat di hati x-aholic. Buktinya nih, ada 73,3 % yang punya diary. Meskipun sekarang teknologi udah canggih dan kamu bisa nulis uneg-uneg kamu di sana, tapi diary masih punya ruang untuk mengisi curhatan X-aholic. Ada juga yang mengaku kadang-kadang aja nulisnya, seperti yang dibilang sama 20% X-aholic dan teman kita Cindy Octavirisa, siswi SMA Negeri 3 Kota Jambi.
“Bukan nggak suka nulis diary, tapi aku termasuk kategori yang jarang banget nulis diary, bisa dihitung deh berapa kali. Sebenarnya, aku suka nulis, cuma kadang nggak minat aja gitu buat nulis. Paling, kalau lagi ada sesuatu yang benar-benar dirasain dan buat feel seneng gitu,” jelasnya. Nah, ada juga yang nggak suka, alesannya sih males, kata 6,7%. Teman kita Chairani Aprilia, mahasiswi UNJA ini punya jawabannya sendiri. “Kalau dulu waktu SD lumayan sering nulis diary. Tapi, itu sih waktu masih kecil. Semenjak SMP udah mulai jarang, dan sekarang udah nggak pernah lagi malah, “ ceritanya.
Diary identik dengan curhatan pribadi kita nih. Mulai dari catatan mimpi-mimpi dan harapan, sama seperti apa kata 20 % X-aholic. Pengalaman seru, gokil, yang nggak bakal bisa dilupain, itu kata 46,6%. Hingga cerita cinta sama someone special pastinya, kayak yang dibilang oleh 26,7 % X-aholic.
Ngomong-ngomong soal untung rugi, diary sendiri punya banyak keuntungan lho. Menurut 33,3%, bisa nuangin perasaan lewat tulisan. Pendapat ini sama seperti teman kita Risda Tria Gusnita, siswi SMA negeri 6. “Untungnya ya bisa curhat lewat diary, kita nggak perlu ke orang lain, kalau curhat sama diary kan lebih aman. Kalau curhat sama orang belum tentu aman kan rahasia kita,” bebernya.
Alasan 26,7% X-aholic supaya nggak gampang lupa. Soalnya, apa yang dialami memorable banget. 40% lainnya diary itu menganggap sebagai catatan spesial, karena kejadian tersebut nggak mungkin bisa kita ulang. So, kira-kira udah berapa diary nih yang kamu tulis? (sumber: xpresi jambi ekspres)
Kira-kira X-aholic ada yang tahu nggak kutipan di atas biasanya dibaca di mana? Yaps, di diary. Diary sendiri ternyata punya tempat di hati x-aholic. Buktinya nih, ada 73,3 % yang punya diary. Meskipun sekarang teknologi udah canggih dan kamu bisa nulis uneg-uneg kamu di sana, tapi diary masih punya ruang untuk mengisi curhatan X-aholic. Ada juga yang mengaku kadang-kadang aja nulisnya, seperti yang dibilang sama 20% X-aholic dan teman kita Cindy Octavirisa, siswi SMA Negeri 3 Kota Jambi.
“Bukan nggak suka nulis diary, tapi aku termasuk kategori yang jarang banget nulis diary, bisa dihitung deh berapa kali. Sebenarnya, aku suka nulis, cuma kadang nggak minat aja gitu buat nulis. Paling, kalau lagi ada sesuatu yang benar-benar dirasain dan buat feel seneng gitu,” jelasnya. Nah, ada juga yang nggak suka, alesannya sih males, kata 6,7%. Teman kita Chairani Aprilia, mahasiswi UNJA ini punya jawabannya sendiri. “Kalau dulu waktu SD lumayan sering nulis diary. Tapi, itu sih waktu masih kecil. Semenjak SMP udah mulai jarang, dan sekarang udah nggak pernah lagi malah, “ ceritanya.
Diary identik dengan curhatan pribadi kita nih. Mulai dari catatan mimpi-mimpi dan harapan, sama seperti apa kata 20 % X-aholic. Pengalaman seru, gokil, yang nggak bakal bisa dilupain, itu kata 46,6%. Hingga cerita cinta sama someone special pastinya, kayak yang dibilang oleh 26,7 % X-aholic.
Ngomong-ngomong soal untung rugi, diary sendiri punya banyak keuntungan lho. Menurut 33,3%, bisa nuangin perasaan lewat tulisan. Pendapat ini sama seperti teman kita Risda Tria Gusnita, siswi SMA negeri 6. “Untungnya ya bisa curhat lewat diary, kita nggak perlu ke orang lain, kalau curhat sama diary kan lebih aman. Kalau curhat sama orang belum tentu aman kan rahasia kita,” bebernya.
Alasan 26,7% X-aholic supaya nggak gampang lupa. Soalnya, apa yang dialami memorable banget. 40% lainnya diary itu menganggap sebagai catatan spesial, karena kejadian tersebut nggak mungkin bisa kita ulang. So, kira-kira udah berapa diary nih yang kamu tulis? (sumber: xpresi jambi ekspres)