iklan Zumi Zola & Hazrin Nurdin
Zumi Zola & Hazrin Nurdin
Jelang Pilgub Jambi 2015 mendatang, selain Zumi Zola yang sudah santer disebut-sebut bakal maju dari PAN Jambi, belakangan muncul nama Hazrin Nurdin.

Kepada sejumlah wartawan disela-sela acara konsolidasi pemenangan Pemilu 2014 PAN Jambi di Atlantis Convention Center baru-baru ini, meski masih malu-malu, Hazrin Nurdin mengaku siap untuk ikut bertarung.

Adanya dua matahari kembar tersebut menurut Pengamat Politik Jambi, Jafar Ahmad akan merugikan PAN itu sendiri. “Ketika kekuatan itu terbelah maka pasti akan melemah, bisa jadi belahannya ini mendukung lawan. Untuk apa terbelah tapi tidak mengambil posisi, asal terbelah saja itu tidak ada gunanya dari sisi politik. Dengan demikian, maka kekuatan lawan akan meningkat,” tuturnya.

Namun menurut Jafar, dari sisi efisiensi dan efektivitas untuk PAN, sebenarnya lebih bagus Hazrin Nurdin itu maju. Karena Zum Zola sudah punya Tanjabtim. “Kalau Zumi maju kekuasaan di Tanjabtim tidak ditangan orang PAN lagi. Bagi PAN semakin banyak menguasai wilayah itu semakin bagus,” ujarnya.

Tetapi dikatakannya, dari sisi popularitas tentu Zumi Zola lebih popular dari Hazrin. Jika Hazrin maju melawan Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus (HBA) kemungkinan besar Hazrin akan kalah popularitas dan kalah jaringan.

“Jadi kalau dari kemampuan individu untuk melawan tokoh lain itu ada pada Zumi Zola. Dia juga keturunan langsung Zulkifli Nurdin yang masih memiliki pendukung yang relative setia. Jadi dari kesempatan menang itu besar Zumi Zola, tetapi dari sisi kepentingan partai itu bagus Hazrin,” katanya.

Jika melihat kondisi saat ini, HBA itu lawan yang paling tangguh bagi PAN. Begitu juga sebaliknya, PAN merupakan lawan yang tangguh jika yang dipasangkan itu Zumi Zola.

“Kalau berdasarkan hitung-hitungan hari ini, Zumi Zola susah mencari lawan lima tahun lagi. Paling lawannya SY Fasha, jika dia mau bersabar lima tahun lagi itu lebih baik. Tetapi kalau dia maju sekarang, dia akan menjadi lawan tangguh bagi HBA. Karena dia sangat popular,” sambungnya.

Mengenai munculnya matahari kembar tersebut, disebut Jafar, berdasarkan anilisis dari konsep kekuasaan, kemungkinan ada distribusi kekuasaan yang tidak berimbang. “Sehingga terjadi pertentangan dalam satu kubu. Ini merugikan untuk partai secara keseluruhan,” tandasnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images