iklan

Pemerintah Kota Jambi bakal mengajukan pinjaman minimal Rp 100 miliar (M) ke pemerintah pusat. Hal ini dilakukan dalam upaya untuk meningkatkan pelayanan air bersih hingga 75 persen di tahun 2015 mendatang.

‘‘Pertemuan di Palembang itu hanya memilih ketua PDAM se Indonesia, cuma pada intinya saya tekankan salah satunya adalah ingin menjajaki pinjaman,’‘ ujar Walikota Jambi SY Fasha.

Menurutnya, usulan tersebut telah disampaikan ke pemerintah pusat. Bahkan, saat ini pihak PDAM Tirta Mayang, sedang di Jakarta menjejaki pinjaman itu. ‘‘Mungkin nilainya minimal Rp 100 Miliar kita mesti pinjam, atau pinjaman lunak dari pemerintah pusat. PDAM sekarang ada di Jakarta menjajaki pinjaman itu, kalau usulan sudah masuk,’‘ terangnya lagi.

Ia menambahkan, pinjaman dari pemerintah pusat untuk air bersih ini, karena layanan air bersih di Kota Jambi saat ini baru di angka 59 persen. Sedangkan Pemkot punya target 2015 ini, minimal tercapai 75 persen.

‘‘Kami sudah buat strategi salah satunya melakukan pinjaman, jika disetujui nantinya fokusnya ke air bersih,’‘ sambungnya.
--batas--
Selain itu, kebocoran pipa Air PDAM di Kota Jambi 40 persen, dan karena 50 persen pipa yang ada sudah berumur diatas 10 tahun. Kata Fasha, hal tersebut juga merupakan pertimbangan untuk melakukan pinjaman tersebut.

‘‘Jadi kita tidak bisa deteksi besok bakal bocor dimana, bahkan setiap hari ada kebocoran. Cuma untuk antsipasi itu, saya bilang PDAM harus banyak mengganggarkan penggantian pipa,’‘ sebutnya

Lebih lanjut, terkait sering matinya PDAM di Kota Jambi saat ini, Fasha menyebutkan, apabila terdeteksi ada kebocoran seharusnya PDAM cepat informasikan ke media bahwa telah terjadi kebocoran di daerah tempat kebocoran.

‘‘Sehingga masyarakat tahu bahwa berarti memang kesalahan ada pipa bocor. Tapi kan selama ini kita tidak tau, tiba-tiba mati air, paling tidak informasi publik kita perbaiki dulu,’‘ jelasnya lagi.

Ditanyakan terkait persoalan pembengkakan tagihan yang sering terjadi, Fasha mengatakan, kesalahan tersebut ada pada pencatat air PDAM. Namun ia, menjelaskan akan memeperbaikinya.

‘‘Kalau masalah pembebangkakan, itu masalah pencatatan, itu bukan dari PDAM, akan tetapi pencatat itu kan ada outsourcingnya. Ini yang mungkin akan kita perbaiki. Saya rasa jika itu kesalahan pencatatan, sepanjang dia (Konsumen, red) tidak menggunakan sebanyak itu airnya, maka kita kembalikan uangnya. Minggu depan kita akan main kesana (Sidak PDAM, red),’‘ pungkasnya.

sumber: jambi ekspres


Berita Terkait



add images