iklan ELPIJI : Dinas ESDM Tebo telah menetapkan harga gas elpiji 3 kilogram Rp
16 ribu, namun dijual dipasaran berkisar hingga Rp 18 ribu pertabung.
ELPIJI : Dinas ESDM Tebo telah menetapkan harga gas elpiji 3 kilogram Rp 16 ribu, namun dijual dipasaran berkisar hingga Rp 18 ribu pertabung.
MUARATEBO, Pemerintah kabupaten Tebo berinisiatif untuk menetapkan harga eceran tertinggi (HET) gas elpiji 3 Kg sebesar Rp 16.000 pertabung ini dilakukan pasca melambungnya harga gas elpiji non subsidi  12 kg yang mencapai Rp 160 ribu pertabung. Dengan penetapan harga tersebut bertujuan agar pedagang tidak menaikkan harga tabung gas elpiji 3 kg sepihak.

Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mimeral (ESDM)  Kabupaten Tebo, Sindi mengatakan bahwa untuk gas elpiji 12 kilogram pihaknya tidak memiliki kebijakan untuk menetapkan berapa harga eceran tertinggi. Hal ini disebabkan gas elpiji 12 kilogram bukan bersubsidi.

Untuk elpiji bersubsidi 3 kilo gram pihaknya telah menetapkan berapa harga eceran tertingginya untuk dijualkan oleh agen kepada konsumen yakni sebesar 16 Ribu. “Kendati sudah ditetapkan, namun yang dijual oleh agen kepada konsumen masih mencapai 17 ribu hingga 18 ribu pertabung. Kondisi ini diperkirahkan akan terus kenaik  akibat imbas dari kenaikan gas elpiji 12 kilogram,” jelasnya.
--batas--
Saat ditanya harga eceran tertinggi untuk diperdesaan yang jauh dari kota, Sindi mengatakan berkemungkinan harga akan melebihi harga yang telah ditetapkan, hal ini disebabkan biaya transportasi yang memaksa harga tersebut naik dari HET. “Kalau untuk masyarakat pedesaan yang jauh kemungkinan harganya akan lebih mahal dari yang dikota, lagi-lagi ini kan masalah biaya ongkos dan itu kita maklumi, hanya saja masih dalam batas kewajaran,” pungkasnya.

Sementara itu, akibat naiknya harga gas elpiji warga di Kabupaten Bungo terpaksa menggunakan kayu bakar untuk menggantikan gas. "Saya kaget harganya tiba-tiba naik," kata Uyun, wagra Jujuhan.

Wakil Bupati Bungo, H. Mashuri mengatakan, meskipun harga gas elpiji naik, pasokan gas elpiji di Bungo dibilang cukup aman. “Kita (Bungo) kan sudah ada SPBE,” katanya, Senin (6/1).

Menurut dia, naiknya harga elpiji non subsidi beberapa hari terakhir murni dampak dari penetapan kenaikan harga secara nasional. Meski meyakini elpiji di Bungo aman, namun Mashuri mengaku tidak mengetahui kebutuhan dan jumlah pasokan elpiji untuk kabupaten Bungo. “Saya kurang tau kalau itu, nanti coba tanya langsung dengan kabag ekonomi,” tuturnya lagi.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images