iklan SY Fasha
SY Fasha
Pemkot Jambi memastikan akan membantu pendidikan anak-anak tidak mampu yang bersekolah di sekolah swasta. Caranya, dengan meminta perusahaan swasta di Jambi untuk menyalurkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) untuk dunia pendidikan.

‘‘Kita akan memberikan sanksi jika dana CSR tanpa koordinasi dengan Pemkot. Minimal untuk menanggulangi anak-anak tidak mampu di sekolah swasta,’‘ ungkapnya, Kamis (9/1).

Disebutkan Fasha, selama ini penyaluran dana CSR perusahaan di Jambi tanpa koordinasi dengan Pemkot sehingga perusahaan menggunakannya untuk hal-hal yang tidak berdampak langsung pada masyarakat Jambi. Seperti festival atau kegiatan ceremonial lainnya. Ke depan ia akan memastikan penyaluran dana CSR tersebut akan dikoordinasikan dengan Pemkot dan digunakan untuk membantu masyarakat Jambi.

Hanya saja untuk penyaluran dana CSR bagi siswa tidak mampu itu, Fasha mengaku terkendala dengan data. ‘‘Kami terkendala data valid berapaa jumlah siswa yang tidak mampu di sekolah-sekolah swasta,’‘ sebutnya.

Ia pun meminta agar segera dilakukan pendataan siswa tersebut. Mendengar hal itu sejumlah Kepala Sekolah yang hadir tidak hanya setuju pada perhatian Pemkot pada siswa yang tidak mampu. Namun mereka juga meminta agar perhatian tidak hanya diberikan pada siswa saja namun juga pada guru yang mengajar di sekolah swasta. Sebab sudah menjadi rahasia umum jika gaji guru di sekolah swasta jauh dari cukup.
--batas--
Menanggapi hal itu Fasha pun menjanjikan pemberian insentif pada guru non PNS yang bekerja di sekolah swasta. ‘‘Kita akan inventarisi dulu guru sekolah swasta yang non PNS. Kalau di APBDP bisa kita siap membantu. Tapi ini sifatnya insentif karena itu bentuk perhatian pemerintah. Mungkin tidak terlalu besar karena kami juga memberi insentif guru madrasah dan ponpes,’‘ ungkapnya.

Ditegaskan Fasha ia tidak akan membedakan antara sekolah swasta dengan sekolah negeri. Menurutnya ia sangat terbantu dengan kehadiran sekolah negeri karena turut menyukseskan program pemerintah untuk mencerdaskan generasi bangsa.

Ia pun menyebutkan sebenarnya tidak ada perbedaan antara bantuan untuk sekolah swasta dan negeri. Di pusat, sekolah swastapun memiliki hak untuk mendapatkan bantuan. Hanya saja selama ini ia mengaku tidak ada proposal permohonan yang masuk. Hanya secarik kertas yang bertuliskan bantuan sekian ratus juta untuk sekolah swasta. ‘‘Tidak punya proposal. Padahal di pusat, bantuan tidak cuma untuk sekolah negeri saja tapi juga untuk sekolah swasta,’‘ tandasnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images