iklan BANJIR: Kapolsek Muarabulian, Dwibo Likson, saat memantau ketinggian air di Jalan Pramuka Kecamatan Muarabulian.
BANJIR: Kapolsek Muarabulian, Dwibo Likson, saat memantau ketinggian air di Jalan Pramuka Kecamatan Muarabulian.
MUARABULIAN, Meski bencana banjir telah merendam ribuan rumah warga di Lima Kecamatan, Batanghari selama sepekan ini, membuat warga masih belum bisa menjalankan aktivitas mencari nafkah. Namun warga mengakui belum menerima bantuan dari Pemkab Batanghari, baik dari lading sektor BPBD Batanghari, maupun dari Sosnakertrans.

Ibrahim, Ketua RT 09 Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Muarabulian, mengatakan, sejak sore Senin (20/01) hingga hari ini (21/01) (kemarin, red) air memang telah beransur surut. "Saat ini air memang surut hingga lebih kurang 30 Cm," ujarnya.

Diakui Ibrahim, hingga sejauh ini warga yang terkena banjir khususnya warga RT 09 belum menerima bantuan dari Pemkab Batanghari. Dirinya menilai seolah-olah pemkab Batanghari tidak peduli terhadap ribuan rumah warga yang sudah terendam banjir. "Jangankan bantuan, mantau banjir ke lapanganpun tidak hingga sejauh ini," akunya.

Sahredi, warga Rambutan Masam Kecamatan Muaratembesi, sangat kecewa terhadap Pemkab Batanghari yang terlalu lambat tanggap terhadap warga yang rumahnya sudah terkena banjir. "Dengan kondisi saat ini kepedulian masyarakat harus ada, jangan menunggu bantuan persetujuan dari pusat maupun provinsi terlebih dahulu," ujarnya.
--batas--
Terpisah, Kasi Penanggulangan Bencana Daerah Batanghari, Nelson Sinaga,  mengatakan banjir yang terjadi di Batanghari paling parah menimpa Kecamatan Maro Sebo Ulu. Hasil laporan pihak Kecamatan MSU ke pihak BPBD Batanghari, banjir sudah menggenangi 1.452 rumah penduduk.

Rinciannya di Kelurahan Sungai Rengas 265 rumah, Desa Batu sawar 142 rumah, Desa Kampung Baru 142 rumah, Desa Kembang Sri 601 rumah dan Desa Peninjauan 302 rumah. “Total rumah terendam di Kecamatan MSU, 1.452 rumah,” katanya.

Banjir terparah kedua terjadi di Kecamatan Muara Tembesi. Hasil laporan dari pihak Kecamatan ke BPBD, sedikitnya 88 rumah warga di Kecamatan Tembesi sudah digenangi air. ‘’88 rumah itu penyebarannya di Desa Pulau sebanyak 40 rumah, Desa Rambutan Masam 18 rumah, Desa Suka Ramai lima rumah, Pasar Tembesi lima rumah, Rantau Kapas Tuo 15 rumah dan Tanjung Marwo sebanyak lima rumah,’’ tandasnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images