iklan

Menyidiki pelaku perampokan 20 kg emas yang berhasil dibekuk, Kapolda Jambi, Brigjen Pol Satriya Hari Prasetya mengatakan, pihak kepolisian Jambi sudah berkoordinasi dengan Detasemen khsus (Densus) 88 Mabes Polri.

Hal ini, menurut Kapolda, dikarenakan untuk mengetahui apakah terkait jaring teroris atau tidak. "Saya sudah minta Polresta Jambi yang menangkap perampok 20 kg emas di Jambi, untuk disidik Densus apakah ada kaitannya dengan jaringan teroris ditanah air," kata Satriya Hari, di Jambi Rabu.

Dikatakan Kapolda, bahwa penyidik Polda memang belum mendapat bukti bahwa pelaku merupakan jaringan teroris. "Sampai saat ini, hasil penyidikan kita memang belum ada kaitannya hasil penjualan perampokam emas senilai miliaran rupiah itu dengan pendanaan jaringan teroris, tapi kasus ini akan tetap kita kembangkan," kata Kapolda Stariya Hari, usai upacara apel kesiap siagaan penanggulangan bencana banjir.

"Nanti kita umumkan lagi hasil penyidikan dari Mabes Polri," tambah Satriya Hari.
--batas--
Dilakukannya penyidikan oleh Densus atas dugaan terkait pendanaan jaringan teroris oleh pelaku perampokan emas di Jambi karena para pelaku ditangkap saat melarikan diri di Jawa Barat dan Jawa Tengah maupun di Sumatera Barat dan di Jambi sendiri.

Kelima pelaku perampokan toko emas Apolo di Jambi berhasil menggasak sebanyak 20 Kg emas atau senilai Rp10 miliar. Merekaberhasil ditangkap anggota Reskrim Polresta Jambi.

Para pelaku ditangkap ditempat yang terpisah ada yang di Sumedang, Jawa Barat, Semarang, Jawa Tengah, Payakumbuh, Sumatera Barat dan sisanya ada di Jambi.

Selain mengamankan lima orang pelaku, polisi juga menyita barang bukti dari hasil pencurian para pelaku diantaranya tiga unit mobil, Xenia BH 1096 AM, Avanza B 1239 TKI, Honda Jazz B 1400 UOO, dan satu unit sepeda motor Yamaha Jupiter, dan uang kontan Rp210 Juta.

Kelima pelaku tersebut adalah Aman alias Man Atung (43) dianggap sebagai otak aksi perampokan tersebut yang ditangkap pada 29 Desember lalu di Jawa Barat.

Kedua tersangka atas nama Saidi (46), Akraidinata (33), ditangkap di Jawa Barat, kemudian H Efenddi (66) mengatakan lokasi tempat pelaku lainnya.    Dan yang terakhir ditangkap atas nama. Jhonny Hedra (35) di Jambi.

sumber: jambi ekspres


Berita Terkait



add images