iklan MASIH BANDEL: Beberapa PKL terlihat masih berjualan di badan jalan depan
Pasar Angso Duo. Padahal,  jalan tersebut bukan untuk tempat berjualan.
Sedangkan di bagian lain, lapak yang disediakan Pemkot terlihat kosong.
MASIH BANDEL: Beberapa PKL terlihat masih berjualan di badan jalan depan Pasar Angso Duo. Padahal,  jalan tersebut bukan untuk tempat berjualan. Sedangkan di bagian lain, lapak yang disediakan Pemkot terlihat kosong.
Meski sudah sepakat dengan Walikota Jambi untuk berdagang di dalam Pasar Angso Duo, namun PKL yang sebelumnya berjualan di badan jalan masih belum menempati lapak yang telah disediakan Pemkot. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pasar Kota Jambi, Duria Sunita, yang dikonfirmasi media ini via seluler Kamis (23/1).

Duria mengatakan, para PKL tersebut bukannya menempati lapak yang telah disediakan di lahan Pakir 3 dan parkir 5, akan tetapi para PKL tersebut malah menempati tanah timbun yang ada di belakang Pasar Angso Duo itu. “Kemarin memeng telah sepakat, tapi mereka masih belum mau menerimanya, mereka menganggap lapak yang disediakan tidak memadai,” kata Duria (23/1).

Lebih lanjut, ia menjelaskan, meski PKL tersebut tidak menempati tempat yang telah ada, namun para PKL yang berjumlah sekitar 90 an lebih tersebut sudah tidak lagi mempermasalahkannya. “Menunggu lapak non permanent dibangun, jadi mereka smentara menempati tanah timbun yang ada dibelakang,” sebutnya.

Namun demikian, terkait para PKL yang memilih menempati tanah timbun dari pada lpak yang telah disediakan, Duria menyebutkan, hal tersebut tetap akan disampaikan kepada Walikota Jambi. “Untuk lapak yang baru, itukan Walikota berjanji akan dibangun untuk PKL yang sebelumnya berada di badan jalan itu,” pungkasnya.
--batas--
Belasan demonstran yang mengatasnamakan Solidaritas Masyarakat Anti Korupsi (SMAK) mendesak walikota Jambi untuk mencopot Kepala Dinas Pasar Kota Jambi Duria Sunita.

Selain itu, para pendemo juga mendesak walikota untuk mendata ulang jumlah PKL Pasar Angso Duo dan mendesak pihak Kejati jambi agar melakukan penyelidikan dan penyidikan tentang pemotongan Gaji PTT atau Honorium sebesar 6 persen.

‘‘Kami minta data ulang PKL itu, telah terjadi penggelembungan jumlah pedagang oleh Dinas Pasar untuk kepentingan pribadi, segera copot jabatan Kadis Pasar,’‘ sebut Hafizi Alatas saat menyampaikan orasinya, Kamis (23/1).

Setelah beberapa saat melakukan orasi, Staf Ahli Bidang Pembangunan Yan Ismar, menerima pendemo tersebut diruang utama Kantor Walikota Jambi.

Terkait tuntutan pendemo mencobot Kadis Pasar, Ia mengatakan, saat ini sudah ada tim dari Pemkot untuk memeriksa kondisi pasar sebagaimana yang dituntut oleh demonstran. ‘‘Kita tunggu hasil penyelidikan dulu, kalau untuk pencopotan itu tidak mudah, harus ada buktinya dulu,’‘ terangnya.

Namun terkait, aksi dan hasil pertemuan dengan demonstran tersebut, Yan Ismar menjelaskan, akan disampaikan kepada Walikota Jambi SY Fasha.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images