iklan
Pembangunan  Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di beberapa titik dalam Kota Jambi  akan menggunakan sistem Build Operate and Transfer (BOT).  Kepastian ini disampaikan oleh Walikota Jambi SY Fasha saat dikonfirmasi media ini, Jumat (23/1).

Menurutnya,  di Kota Jambi sendiri rencananya akan dibangun sebanyak 12 titik JPO. Kalau dibangun oleh Pemkot, akan menyedot anggaran sekitar Rp 12 miliar (M). ‘’Untuk 1 JPO saja diperkirakan menghabiskan dana Rp 800 juta hingga Rp 1 M. Kalau ditotal bisa Rp 12 M.  Jadi kita kerjasama dengan swasta. Swasta membangun itu semua, kita tidak mengeluarkan dana, tapi mereka diberikan hak untuk memasang bilboard di atas JPO itu,’‘ ujar ambi SY Fasha.

Meski dibangun oleh pihak Swasta, sambung Fasha, tentunya ada hitung-hitungan untuk PAD Pemkot dari sektor pajak. ‘‘Pajak tetap ada, kalau tidak salah pajaknya selama 5 tahun dibayar 50 persen, setelah itu baru 100 persen,’‘ sebut Fasha.
--batas--
Terkait masa waktu pengelolaan JPO oleh swasta, katanya,  JPO itu akan dikelola oleh swasta selama 10 atau 15 tahun, setelah itu akan diserahkan ke Pemkot dan dikelola Pemkot.
Lantas, dimana saja titik-titik yang membutuh kan JPO? Dia mengatakan, yakni Depan WTC, Depan BCA Lama, Dikawasan Hotel Novita, Depan JPM Trona, Setelah itu mungkin di daerah Simpang Kawat, depan Alfalah. ‘‘Yang pasti dimana titik yang memerlukan penyeberangan jalan akan dibangun itu,’‘ terusnya.

Sementara itu, kata Fasha Pemilik Billboard atau reklame yang berada di Zona larangan atau jalan Protokol akan diminta untuk mengubah atau segera membangun Jembatan Penyeberangan Orang (JPO). ‘‘Jadi nanti, billboard yang ada bisa dipasang di JPO yang dibangun, dan tidak menggangu jalan,’‘ ungkapnya.

Terkait pembangunan JPO depan WTC, Ia menyebut, masih terkendala listrik. Karena JP0 disitu dekat dengan tiang listrik PLN. ‘‘Dan kita juga sudah minta PLN untuk mengantisipasi hal ini, apakah dipinggirkan lagi atau bagaimana,’‘ pungkasnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images