iklan Dr Rizal Djalil
Dr Rizal Djalil
Badan Pemeriksa keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) melakukan pantauan dan pemeriksaan terhadap penyerahan  Dana Bos dan BSM didua kabupaten yang ada diprovinsi Jambi, yaitu kabupaten Sarolangun dan Merangin. Dr Rizal Djalil, selaku anggota BPK-RI, sangat mewanti-wanti kepada oknum pemerintahan,jangan pernah mencoba untuk bermain-main dengan uang negara.

“Satu hal yang paling penting yang saya ingin katakan, yaitu, jangan pernah main-main dengan uang negara siapupun, apapun jabatannya, kalau sudah merugikan negara akan berurusan dengan penegak hukum, kalau tidak tahu, kalau tidak jelas dalam pelaksanaan proyek atau program bantuan pemerintah itu  tanyakan ke BPKP, datang ke BPK, kalau perlu temui saya di Jakarta, jadi tanyakan jangan pernah menafsirkan, karena akan menimbulkan permasalahan dibelakang, penyesalan selalu datang belakangan,” ujarnya, kepada media ini, di Bandara Sultan Taha Saifuddin Jambi, usai melakukan pemeriksaan dan pantauan Dana Bos dan BSM kemarin, Senin, (3/2)

Lebih lanjut Rizal mengatakan, mengenai hasil pantauan BPK RI ke kabupaten Sarolangun dan Merangin, pertama penyerahan dan pelaksanaan program BSM diprovinsi Jambi secara keseluruhan dapat dikatakan sesuai dengan regulasi yang ada. Dan khusus mengenai dua kabupaten, tadi sudah dibagi beasiswa untuk anak-anak yang kurang mampu dan telah berjalan sesuai dengan harapan kita.
--batas--
“Saya ingin menyatakan, bahwa satu-satunya dana atau program bansos yang paling akuntable dan paling credible yaitu BSM ini, kenapa, karena uangnya itu langsung di transfer ke rekening penerima, atau anak sekolah yang bersangkutan, tidak melalui perantara lagi. Kemudian dana itu isinya bukan hanya untuk membayar uang sekolah saja, tetapi untuk transportasi kesekolah, seragam sekolah, dan alat-alat tulisnya. Semua itu diberikan oleh negara secara cuma-cuma” terang Rizal.

Negara bertanggung jawab, negara melaksanakan tugasnya khusus untuk membantu anak-anak miskin,anak-anak kurang mampu secara langsung. Disebutkannya, ditempat lain dana BOS ini telah menelan korban yang luar biasa tidak peduli gubernur.

“Harapan kita semua anak-anak yang berumur 9 tahun dapat bersekolah, tidak ada lagi alasan, tapi masih banyak persoalan yang ada dilapangan, jadi mari sama-sama kita meng update Data,mari sama-sama kita melaporkan anak-anak saudara kita, anak-anak tetangga kita, siapapun itu yang wajib menerima bantuan program BSM ini harus segera kita laporkan,” tukas Rizal

Rizal juga menambahkan, pihak Bank yang ditunjuk, untuk menyerahkan uang itu jangan lagi ditunda-tunda, karena ini adalah program pemerintah yang sangat strategis. kalau anak itu harus menerima ditanggal 10, harus pada tanggal itu juga diberikan,tentu saja Bank harus memperbanyak Jaringannya sehingga tidak ada anak-anak yang terlantar dan terlambat menerima dana bantuan ini.

Ketika ditanyai alasannya memilih provinsi Jambi untuk menjadi pantau dan pemeriksaan dana Bos dan BSM, Rizal mengatakan bahwa dirinya sudah  berkeliling Indonesia, dari Manado ke Palopo, ke Sika Flores Laboan Bajo, Karawang dan Palembang, “Kenapa saya gak ke Jambi, wajib hukumnya saya mampir ke Jambi ini, dan saya melihat Merangin dan Sarolangun cukup bagus dan insyallah masyarakat Sarolangun akan mendapatkan 2 sekolah menengah. Dan  yang satu sudah dimulai pembangunannya pada tahun 2013 tadi dan yang satu lagi pada tahun ini, ini kongkrit dan nyata perjuangan kita semua, perjuangan bapak gubernur, bapak bupati dan saya hanya membantu.Kemudian Merangin akan mendapatkan sekolah SLB, tanahnya sudah ada, sertifikatnya sudah ada, akan segera dibangun pada tahun ini juga,” pungkas Rizal.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait