iklan Ilustrasi : xpresi jambi ekspres
Ilustrasi : xpresi jambi ekspres
Setelah kata ‘alay’ menjadi populer di masyarakat, kini bahasa gaul cabe-cabean menjadi istilah yang ramai dan menyita perhatian. Di media sosial, istilah cabe-cabean menjadi trending topic untuk dibahas. Bahkan nggak sedikit X-aholic yang di keseharian sering mengolok-olok temannya dengan istilah tersebut. Berdasarkan survey Xpresi, sebanyak 75% responden memang mengetahui istilah yang sedang naik daun itu. Hanya 25% saja yang mengaku nggak tahu.

Boleh dibilang, 'cabe-cabean' adalah satu istilah yang menjadi booming atau terkenal dalam waktu relatif cepat. Memang banyak ciri yang kabarnya menjadi ciri seorang cabe, mulai dari cara berpakaian sampai dengan perilakunya. Sayangnya, istilah ini nggak merujuk pada sifat positif. Cabe-cabean lebih berkesan pada makna negatif. “Sepengetahuan aku dari nonton TV dan sering baca di socmed, cabe-cabean identik dengan cewek seusia SMP-SMA yang suka keluar malam, ada di balapan liar dan tempat hiburan malam.” Kata Chairil Alby, salah satu mahasiswa Unja.

Ya, para gadis yang dijuluki cabe-cabean ini biasanya selalu mengenakan baju seksi meskipun cuaca dingin di malam hari. Celana pendek seksi juga seolah menjadi pakaian wajib, biasanya batang rokok pun kerap menemani para ‘cabe-cabean’ melewati malam hari hingga matahari terbit. Ya, itulah yang diungkapkan oleh 25% responden, mereka bilang cabe-cabean itu perilaku negatif cewek-cewek belia yang marak di Ibu Kota. Perilaku nggak baik itu juga dinilai sebagai generasi kedua dari alay, kata 41,7% X-aholic. Sementara, 33,3% lagi berpendapat bahwa cabe-cabean itu terkesan norak. "Cabe-cabean itu istilah dapat dari mana sih? Kok aneh gitu namanya. Apalagi kalau ngelihat faktanya, meaning-nya negatif banget, terkesan jadi cewek norak dan nggak baik." Kata Siti Mashitah, siswi MAN Model Jambi.
--batas--
Belakangan, tren cabe-cabean muncul di kalangan anak muda di perkotaan. Berawal dari Ibu Kota Jakarta hingga sekarang terus menular. Untungnya 75% responden menyatakan bahwa diri mereka nggak termasuk cabe-cabean. Sementara, 25% lagi mengaku nggak tahu.

Fenomena cabe-cabean menjadi pekerjaan rumah bagi semua pihak. Soalnya, rata-rata remaja putri yang ikut dalam kelompok cabe-cabean adalah pelajar SMA. Kalau fenomena ini dibiarkan bakal semakin terus menyebar dan merusak mental pelajar. Bagi X-aholic sendiri, X-aholic juga harus bisa mengontrol diri supaya nggak terjerumus dalam fenomena cabe-cabean. 33,3% responden bilang kalau mereka akan menasehati temennya yang mulai terlihat akan terjerumus cabe-cabean. Ada juga yang katanya lebih memilih untuk nyuekin, kata 25% responden berikutnya. Sementara 41,7% lagi katanya bakal berusaha sekuat mungkin untuk ngejauhin.

Banyak orang tua dan masyarakat yang belum mengetahui istilah "cabe-cabean" ini. Padahal fenomena ini berdampak sangat buruk, karena remaja putri bisa terjerumus dalam pergaulan bebas. Tentunya cewek-cewek yang masih mempunyai masa depan panjang ini harusnya duduk mengemban ilmu, bukannya harus dekat dengan rokok ataupun seks bebas. Orangtua harus lebih ketat mengawasi X-aholic.

Persentasi Cabe-cabean:

1. Kamu tahu apa itu cabe-cabean?
a. Nggak 25%
b. Tahu dong 75%

2. Cabe-cabean itu?
a. Generasi keduanya alay 41,7%
b. Norak banget 33,3%
c. Negatifnya cewek-cewek belia 25%

3. (X-aholic cewek) Kamu termasuk cabe-cabean juga nggak?
a. Nggak dong 75%
b. Nggak tahu sih 25%

4. Sikap kamu ke cabe-cabean?
a. Nasehatin 33,3%
b. Cuekin 25%
c. Jauhin 41,7%

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images