iklan
Trend penyakit diare yang meningkat secara significant awal tahun 2014 ini membuat warga Kota Jambi harus mewaspadai penyakit tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Jambi Polisman Sitanggang, melalui Kabid Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Erwan Mujio,  mengatakan, saat ini, kasus diare  telah mencapai 290 kasus lebih. Dibandingkan November dan Desember tahun 2013 lalu, kasus diare mengalami peningkatan signifikant.

"Tahun 2013 November dan Desember sebanyak 360 kasus, sedangkan di awal tahun 2014 ini, hingga awal Februari sudah mencapai 290 kasus, jadi bisa saja Februari ini akan bertambah banyak lagi," kata Mujio.

Untuk itu, ia meminta Warga Kota Jambi untuk mengantisipasi terjadinya kasus tersebut, terutama dengan kondisi air Pasca Banjir yang dianggap tidak begitu bersih. "Banjir dan musim hujan ini tentunya bisa membuat kondisi air tidak begitu sehat, jadi kita minta warag untuk menjaga kondisi kesehatan dan kondisi kebersihan yang dikonsumsi," terangnya.
--batas--
Lebih lanjut, terkait penyakit demam berdarah yang beberapa bulan yang lalu menelan korban sebanyak 2 orang di Perumahan Alamanda, Lingkar Selatan. Mujio mengatakan, awal tahun 2014 ini tidak mengalami peningkatan yang signifikant. "Awal tahun ini hanya 16 kasus sampai saat ini, tidak begitu meningkat seperti Desember tahun lalu," ungkapnya.

Mengenai antisipasi demam berdarah, Mujio menyebutkan, pihaknya telah mengambil tindakan Fogging atau pembasmi nyamuk DBD dengan cara pengasapan. "Kita sudah ubah mainset, kalau terjadi kasus demam berdarah disuatu lokasi kita langsung turun untuk melakukan pencegahan," jelasnya.

Untuk stok obat-obatan baik DBD atau diare, Ia menyebutkan saat ini Dinkes memiliki stok obat yang cukup banyak. Selain ada di Dinkes, dia menjelaskan stok obat-obatan juga ada di Puskesmas.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images