iklan HBA dan Hazrin Nurdin
HBA dan Hazrin Nurdin
Perombakan kabinet Hasan Basri Agus (HBA)-Fachrori Umar yang terbaru memunculkan berbagai macam persepsi di tengah masyarakat. Hingga dikait-kaitkan dengan suksesi menuju Pilgub Jambi 2015 mendatang.

Seperti masuknya kembali nama Rahmad Derita pada posisi Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, ini menginsyaratkan telah terjadinya ‘deal politik’ untuk suksesi menuju perebutan BH 1 untuk 2015-2020.

Secara historis, public juga sudah tahu dan faham bagaimana kedekatan mantan Kadisdik dimasa kepemimpinan Zulkifli Nurdin (ZN) tersebut dengan Hazrin Nurdin (HN) yang notabene Ketua DPW PAN Provinsi Jambi itu.

“Publik tahu dan paham bagaimana hubungan erat RD dengan HN ketika Gubernur Zulkifli Nurdin mempercayakan mantan Kadiknas Tanjabtim sebagai Kadiknas Provinsi saat itu,” ujar pemerhati politik Jambi, Nasroel Yasir kepada media ini.

Dikatakannya, dilain hal juga perlu diingat dan mencermati bagaimana peran aktif HN dengan dukungan moril dan materil memenangkan HBA-CE untuk Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun. “Catatan saya, sangat-sangat dapat dipastikan hubungan harmonis selama ini ditingkatkan menjadi pasangan potensial Cagub dan Cawagub 2015-2020 adalah HBA-HN,” katanya.

Sementara itu, Rahmad Derita mengaku tidak tahu bahwa ia akan dilantik sebagai Kadisdik Provinsi Jambi yang baru. Sebab memang tidak ada komunikasi terlebih dahulu dengan Gubernur Jambi.
--batas--
“Tidak ada dipanggil gubernur, saya dikasih tahu jam 11.30 WIB (Selasa sebelum pelantikan, red). Apalagi saat itu saya dalam keadaan sakit. Gubernur juga sebelum pelantikan tidak pernah secara pribadi memanggil saya,” akunya.

Disinggung soal pelantikan yang dinilai banyak pihak bernuansa politis tersebut, ia hanya menjawab diplomatis. “Saya bukan orang politik tapi birokrat yang murni mengabdi untuk Negara,” tukasnya.

Terpisah, Bupati Tebo Sukandar, meski belum secara terang-terangan sudah menyatakan kesiapannya untuk maju di Pilgub mendatang.

Hal ini diutarakannya kepada sejumlah wartawan kemarin. Menurutnya, soal pemilihan Gubernur itu nanti ada mekanisme tersendiri dari internal partai maupun dari hasil survey. “Ya kita lihat saja nanti hasilnya bagaimana. Kalau memang dari partai mengamanahkan itu, kemudian dari keluarga dan masyarakat mendukung ya kenapa tidak,” tuturnya.

Namun sejauh ini ia masih malu-malu untuk menyatakan untuk maju di Pilgub. Dengan alasan baru dua tahun membangun Tebo dan masyarakat di sana berharap jangan dulu tinggalkan Tebo. “Tapi kita lihat nantilah. Saya juga harus bisa mengukur seberapa besar dukungan itu, kita juga tidak mau asal maju hanya menjadi pengembira. Ini kan politik,” katanya.

Jika memang maju, ia juga belum bisa memastikan apakah untuk nomor satu atau dua, lagi-lagi ia akan melihat hasil survey. “Satu dua itu nanti dululah, kita lihat hasil survey. Nanti kalau saya bilang nomor satu dan tidak jadi nomor satu kan jadi bahan tertawaan orang juga,” tukasnya.

Sedangkan kunjungan yang dilakukannya ke kabupaten/kota di Jambi menurutnya bukan blusukan jelang Pilgub. “Bukan blusukan, kebetulan istri mencalonkan diri untuk DPR RI dan saya punya anak kecil jadi saya menemani istri ke Kerinci, Sarolangun, Merangin, Bungo, mungkin minggu ini ke Muarojambi dan Kota Jambi, minggu depan ke Tanjabtimur Tanjabbar. Itu hanya membangun komunikasi dengan teman-teman,” ujarnya.

Mengenai rumor yang menyatakan sudah ada komunikasi dengan HBA untuk berpasangan, Sukandar menampiknya.  “Komuniksi sebagai bupati dan gubernur ada. Kan saya selalu melaporkan pekerjaan sebagai bupati kepada gubernur, tetapi kalau mengarah soal pasangan belum ada,” tandasnya.

Namun untuk komunikasi dengan beberapa parpol memang sudah ada. Termasuk juga dengan tokoh Jawa di Jambi. “Ada beberapa teman yang memang sudah disuruh datang, kemudian membangun komunikasi untuk bersilaturrahim. Tetapi tidak perlu saya sebutkan partai apa, baru dua partai. Sudah ada juga komunikasi dengan tokoh-tokoh Jawa di Jambi,” pungkasnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images