iklan Nurman Kamaru
Nurman Kamaru

Setiap hari Norman masak dan belanja sendiri. Kata istrinya, lebih baik sekarang daripada dulu waktu ngartis.

Menjalani karier sebagai artis susah-susah gampang. Kalau gagal eksis dan tidak kuat modal, segalanya bakal habis tak tersisa. Tanyakan hal ini kepada Norman Kamaru. Rela pensiun dari kepolisian demi ngartis sejak booming dengan Caiya-Caiya, Norman sekarang malah ketahuan berjualan bubur!

Bubur Manadonya satu ya, dibungkus, kata seorang perempuan berjilbab yang datang ke warung makanan Manado bercat biru di dalam Apartemen Kalibata City, Jakarta, Selasa (9/9) malam. Tiba-tiba, Norman yang kala itu duduk di bangku depan warung, menjawab, Buburnya sudah habis, adanya ayam woku dan cakalang suwir.

Ya, faktanya Norman sekarang memang berjualan bubur. Eks Anggota Brimob daerah Gorontalo ini dibantu sang istri, Daisy Paindong yang bekerja kantoran.
Baru tiga bulan bukanya, lumayan lah omzetnya buat memenuhi kebutuhan sehari-hari, kataNorman saat dijumpai wartawan.

Warungnya tak besar, tetapi terlihat menonjol dari warung lainnya karena bercat biru. Diterangi satu lampu neon besar, warungnya terlihat seperti warung-warung makan pada umumnya. Semua sisi dimanfaatkannya untuk meletakkan barang-barang keperluan warung. Etalase pemajang makanan, lemari es, dispenser, rak piring, wastafel, aneka kopi dan minuman instan sachet, sampai kaleng kerupuk semua ada di warungnya. Empat buah meja makan lipat dengan empat kursi makan di setiap mejanya diletakkan di luar warung, tak cukup jika diletakkan di dalam warung.

Norman berkisah, sejak dipecat dan tawaran syuting sepi, ia memutar otak untuk mencari penghasilan tambahan demi menyambung hidup di Jakarta.

Sambil sesekali mengisap rokoknya, Norman tak malu mengatakan kalau ia sangat suka memasak. Semua masakan yang ada di J&J Cafe miliknya adalah rasil racikan tangannya. Ia juga pergi berbelanja sendiri karena istrinya harus pergi bekerja di kantor perdagangan berjangka.

Saat ditanya menyesal atau tidak telah keluar dari kepolisian dan sekarang berjualan bubur, Norman menjawab, Ada sih menyesal. Tapi ini sudah jalan Tuhan.

Keluarga mendukung sampai sekarang. Apapun yang saya lakukan, asalkan yang positif, keluarga mendukung, imbuhnya.

Menurut sang istri, banyak perubahan yang dialami Norman sejak tak lagi menjadi artis.

Dari awal saya kenal, dia juga meredup dari artis. Saya dukung-dukung saja usaha dia sekarang, yang penting dia nggak terbebani dengan yang dia bikin ini, kata Daisy.

Ia yang mengajarkan Norman masak. Selain itu, memberikan semangat untuk Norman, agar tak pantang menyerah.

Dia juga belajar memasak otodidak. Dan dia merasa disemangati. Sebelum ke kantor, ya saya bantu-bantu dia dulu, katanya.

Daisy tak peduli dengan berbagai tanggapan orang soal karier Norman yang meredup. Ia berharap suaminya juga tak mendengar semua komentar miring publik.

Harapan saya, semoga usahanya lancar, keluarga juga lancar, ujarnya sambil menatap Norman.

Diakui Daisy, saat menjadi artis, Norman sangat berbeda. Ia melihat suaminya itu menjadi sosok yang pendiam. Dulu dia sering melamun, tapi sekarang dia nggak pusing sama omongan orang lain, ujarnya.

Saat ini, Norman terlihat lebih bahagia walau tanpa status artis. Dan ia merasa nyaman melihat perubahan positif suaminya tersebut.

Memang dia suka menyanyi, tapi dia kayak bukan dirinya. Dia kerja bukan buat diri dia, berusaha jadi yang diinginkan orang lain. Tapi sekarang beda, ungkap Daisy. 

(rmo/jpnn)

 


Berita Terkait



add images