iklan Illustrasi
Illustrasi

JAMBIUPDATE.COM, JAMBI - Meskipun hujan sudah terjadi di Provinsi Jambi, namun, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) juga akan melakukan hujan buatan di awan Provinsi Jambi. BPPT sudah menyiapkan 10 ton garam untuk pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).

Fikri Nur Muhammad Staf Enginer BPPT mengatakan, sejak dua hari ini para personil dari BPPT telah tiba di Jambi. Sebelum dilakukan hujan buatan, terlebih dahulu dilakukan uji kelayakan.

"Hujan buatan nanti bakal dilakukan di Sumatera Selatan dan Jambi," katanya.

Untuk posko utamanya di Sumatera Selatan. Garam yang disiapkan dikirimkan dari Pekanbaru besok pagi (hari ini) sudah drop di Jambi.

Fikri mengatakan, untuk tahap awal wilayah Provinsi Sumatera Selatan terlebih dulu yang akan dilakukan penyebaran garam untuk modifikasi hujan buatan, sedangkan Jambi menurutnya besok (hari ini) masih dalam tahap persiapan. Ditanya konsentrasi penyebaran garam dan dikhususkan untuk wilayah mana di Provinsi Jambi, Fikri mengatakan belum bisa memastikan secara spesifik pasalnya hal ini dipengaruhi awan pembentuk hujan dan faktor angin.

"Daerah khususnya itu tergantung awan, kita tidak bisa mematok dimana apakah di daerah utara, selatan, barat atau timur. Yang pasti area kerja kita di Jambi," kata Fikri.

Besok menurutnya pesawat cassa yang bakal mengangkut dan menyebarkan awan hujan dijadwalkan sudah berada di Palembang, dari Palembamg loading di sana dan melakukan penyebaran garam di atas wilayah Sumatera Selatan, setelah itu menurut Fikri baru Provinsi Jambi dilakukan penyebaran garam untuk modifikasi cuaca hujan buatan. 

Dalam sekali penyebaran bilang Fikri pesawat cassa mampu mengangkut setidaknya 1 ton garam untuk dilepas ke udara, rencana menyebar sebanyak 10 ton garam di wilayah udara Jambi seperti dikatakan Fikri bakal dilakukan beberapa kali penyebaran.

"Asap ini kan fluktuatif, ini mencegah terjadinya asap kembali," katanya. Proses hujan buatan sendiri sebut Fikri di Jambi nanti juga tergantung pembenrukan awan," katanya.

(fth)


Berita Terkait



add images